50 Hektare Bibit Mangrove Sebagai Pemulihan Ekonomi di Bantaran Sungai Bengkulu

Penanaman mangrove

Bengkulutoday.com - Kementerian Lingkungan Hidup (Kemenlhk) merealisasikan 50 hektar wilayah usulan program padat karya penanaman pohon mangrove sebagai upaya pemulihan ekonomi nasional di Provinsi Bengkulu.

Pejabat Direktorat Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (PDASHL) Kemenlhk, Sudoyo mengatakan wilayah ini mendapatkan empat alokasi pemulihan daerah aliran sungai berupa bibit mangrove sebanyak 50 hektar.

Sudoyo mengatakan Bengkulu mendapat sasaran padat karya sebanyak empat lokasi sebagai sasaran pemulihan bantaran sungai dan tepian pantai. Jumlah tersebut terbagi di Pantai Panjang sebanyak 9 hektar, Padang Serai 2 hektar, Beringin Raya 5 hektar dan satu Kabupaten Seluma Kecamatan Air Priukan sebanyak 34 hektar. 

Program pemulihan ekonomi nasional yang digelar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) itu melibatkan kelompok masyarakat (Pokmas) maupun kelompok tani hutan dan komunitas pecinta alam.

"Dana padat karya penanaman mangrove didistribusikan langsung ke rekening masing-masing anggota pokmas sebagai upah kerja dan pembelian bahan seperti untuk penyediaan bibit, bambu untuk ajir dan pelindung tanaman," kata Sudoyo, Senin.

Lebih lanjut, katanya, keberhasilan pemulihan mangrove juga akan berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat.

"Apabila mangrovenya dalam kondisi baik, akan menjadi habitat bagi ikan, kepiting, dan sebagainya. Kondisi tersebut yang pada ujungnya akan membawa kesejahteraan kepada masyarakat pesisir," kata Sudoyo.

Pada kegiatan tersebut, Dirjen PDASHL melakukan penanaman secara simbolis dan beberapa bibit mangrove produktif di wilayah bantaran sungai Air Hitam kelurahan Kuala Alam Kota Bengkulu.