Antusias Warga Saksikan Kuda Lumping, Sambut Bulan Suro

Seni Kuda Lumping Hiburan Masyarakat

BENGKULU - Dalam menyambut bulan Suro yang bertepatan juga pada kemerdekan republik indonesia ke 77 Tahun, Turonggo Seto Bengkulu (TSB) menggelar Kuda Lumping, Minggu (14/8) di Jalan Merapi Kelurahan Tebeng Kota Bengkulu. Wakil Ketua TSB Sumarno mengatakan, kegiatan ini digelar dalam menyambut bulan suro yang juga bertepatan pada kemerdekaan agustus ke 77 tahun. 

Menurutnya lebih kurang 2 tahun, kegiatan terutama seni budaya sudah sepi diadakan. Tentunya dengan kondisi saat ini pihaknya kembali mengadakan pentas seni budaya khas jawa ini. Kuda lumping tampil kali ini, katanya juga atas dorongan masyarakat karena kerinduan ingin menyaksikan. Sehingga pertunjukan kali ini tidaklah begitu resmi. Diadakannya beberapa rangkaian acara dalam peringati bulan suri, Sumarno berharap Kota Bengkulu terhindar dari semua bahaya, terutama virus corona.

"Kegiatan ini dalam menyambut bulan suro, dimana setiap tahun kita adakan. Namun karena kemarin, ada covid maka ditunda. Nah sekarang sudah kita mulai aktif kembali," ujarnya. 

Sumarno menambahkan, untuk saat ini anggota yang sudah tergabung dalam sanggar seni pihaknya sebanyak 85 orang. Dirinya berharap agar anak muda saat ini dapat meneruskan seni leluhur yang sudah sedikit peminatnya ini. Lebih lanjut, sumarno berharap juga pemerintah setempat dapat mendukung pergelaran seni budaya ini.

"Sekarang banyak anak muda yang malu meneruskan budaya seni ini. Makanya kami, meminta juga pemerintah setempat dapat mendukung pergelarab seni budaya kita ini agar tidak punah," lanjutnya. 

Syaifudin warga setempat mengaku  sangat terhibur dengan adanya kegiatan yang berlangsung di Kelurahan nya itu. 

“Bulan suro ini warga banyak menggelar acara hari ini ada doa bersama, terus ada pawai miniatur truk, ditambah lagi ini ada pertunjukan seni kuda lumping,”ujar Syaifudin.

 Pergelaran seni ini tampak disambut antusias masyarakat sekitar. Mulai dari pergelaran tari hingga aksi akrobatik dari para penari barongan. (***)