Banyak Diabaikan, Kulit Kayu dan Gedebog Pisang Bisa Hasilkan Jutaan Rupiah

kerajinan Kulit Kayu dan Gedebog Pisang

Bengkulutoday.com - Siapa yang mengira dari Buah-buahan dan Kulit Kayu, serta Gedebog Pisang yang dikeringkan bisa menjadi sebuah Kerajinan yang memiliki nilai rupiah yang sangat Fantastis.

Seperti yang dilakukan Emi Kusmiati (46), atau bisa disebut dengan nama brandnya Emi Fajar Wonk. Ia sudah menekunin kerajinan anyaman dari Buah-buahan yang dikeringkan tersebut sejak 2005, pertamanya Ia hanya membuat untuk Vas Bunga saja. Tapi seiring berjalannya waktu mulai membuat variasi yang lainnya dengan bahan Kulit Kayu dan Gedebog Pisang.

"Saya memulai usaha ini dari tahun 2005, waktu pertama kali dulu saya hanya membuat kerajinan Pot Bunga dari Buah Bacang Loa dan Cemara Gunung yang dikeringkan, tapi waktu 2009 saya mulai membuat variasi yang lain dari kulit Kayu dan Gedebog Pisang seperti, Topi, Peci, Tas, Lukisan, Ransel, Kemeja, Batik, Kain Basurek, Kotak Pensil, Souvenir, Dompet, dan lain sebagainya" kata Emi Kusmiati, Senin (28/2/2022).

Ia menekuni usaha tersebut dulunya hanya karena berawal dari Hoby dan modal yang terbilang sangat kecil, dan juga memang dulunya orang yang sekolah di bidang Kesenian menggambar. Jadi sudah ada kemampuan dari dasar yang terus di asa sampai sekarang.

"Modal awal saya dulu dari Hoby, dan waktu itu pernah diundang dari Instansi untuk ikut pelatihan pembuatan tas. Setelah dari pelatihan, saya dikasih uang saku Rp.500.000, dan saya langsung coba bikin kotak Pensil, ternyata ada peminatnya. Dari situlah akhirnya saya teruskan sampai sekarang," kata Emi.

Untuk pemasaran Produk dari hasil kerajinannya ternyata tidak hanya di wilayah Provinsi Bengkulu saja. Namun sudah sampai ke  Jambi, Kalimantan, dan Bali. Bahkan pernah sampai ke luar Negeri.

"Pemasarannya selain dirumah, juga ada di Toko kita di Anggut. Kalau untuk keluarnya udah sampai ke Jambi, Kalimantan, dan Bali. Kalau berdasarkan Ekspor langsung ke luar Negeri belum, cuma kalau sistem (Beli Putus) hasil anyaman saya sudah pernah sampai ke Thailand, Iran, dan Singapura," ungkapnya.

Dengan pemasaran yang sudah seluas itu, tentu saja omset yang didapatkan oleh Emi, bisa sampai Jutaan hingga Puluhan Juta dalam sebulannya. Dengan harga yang di bandrol mulai dari Rp.35.000 sampai yang termahal Rp.2.500.000. Tergantung dengan kualitas jenis bahan, dan tingkat kesulitan dalam pembuatannya.

"Dulu kalau sebelum ada Covid ini omsetnya bisa dari Rp.8.000.000, sampai Rp.13.000.000 per bulan, tapi semenjak ada Covid turun 50% dari biasanya. Untuk harga itu bervariasi mulai dari Rp.35.000 sampai Rp.2.500.000, itu yang paling mahal seperti Tas, dan Lukisan, yang bahan bakunya di kombinasi antara kulit Kayu dan kulit asli seperi dari Sapi atau Kambing, dan juga kalau untuk 1 Lukisan proses membuanya bisa sampai 1 minggu, karena " tutup Emi Fajar Wonk.

Dari keunggulan Produk yang Unik, dan Awet, serta Strategi pemasaran mulai dari berbagai Sosial Media seperti Instagram, WhatsApp Business, dan baru-baru ini juga mulai mempromosikan hasil kerajinannya melalui Aplikasi Online Shop seperti, Shopee. Ia berharap hasil dari kerajinannya akan terus bisa mendatangkan pundi-pundi uang, sekaligus memotivasi orang lain untuk ikut berkarya juga. (Hengki)