Bengkulu - Badan Narkotika Nasional Provinsi Bengkulu terus berupaya memberantas narkoba di wilayah hukumnya. Selama operasi yang dilakukan tim berantas BNNP Bengkulu, maraknya pengiriman narkoba melalui ekspedisi. Yang sudah diungkap saja ada dua kasus, sedangkan sisanya masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Kebanyakan melalui kendaraan dan jasa ekspedisi atau perusahaan pengiriman paket," kata Kabid Pemberantasan BNN Provinsi Bengkulu, Kombes Pol Muhammad Suhanda SIK.
Suhanda menambahkan, pihak perusahaan ekspedisi sendiri mengaku tidak mengetahui paket barang yang dikirim karena tidak melalui pemeriksaan. Karena itu, kata Suhada, BNN sudah mengimbau mereka agar melaporkan ke BNN jika mengetahui ada paket yang mencurigakan.
"Mereka tidak tahu apa isinya karena mungkin tidak diperiksa dulu. Tapi kami sudah memberikan imbauan kepada mereka agar melaporkan ke BNN kalau mengetahui," katanya.
Suhada mengatakan, dari beberapa kali penangkapan, pihaknya mengetahui Narkoba di Bengkulu berasal dari luar. Umumnya dipasok dari Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Selatan.
"Termasuk ganja yang baru dimusnahkan, itu dari Sumsel yang disebar di Kota Bengkulu," tegas Muhammad.
Menanggapi hal ini, Kabid Berantas BNNP Bengkulu akan melakukan koordinasi dengan perusahaan ekspedisi di Provinsi Bengkulu.
"Kami akan undang atau datangi ke pihak perusahaan ekspedisi ini, karena memang dengan melalui darat sangat sulit dilakukan pemeriksaan. Ya kalau bisa digunakan X ray, sehingga bisa dilakukan antisipasi," tukasnya.
Diketahui sebelumnya, Kedua mahasiswa jurusan Kelautan dan Pertanian dari salah satu perguruan tinggi di Kota Bengkulu, berinisial FL dan MC ini diamankan anggota lantaran memiliki 2 kilogram ganja. Penangkapan itu di salah satu kosan yang berlokasi di Gang Melati Kelurahan Kandang Limun Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu.