Ciptakan Inklusi Keuangan, Pemprov Bengkulu dan OJK Bagikan 10 Ribu Polis Asuransi

10.000 polis asuransi pelajar di Bengkulu sukses digelar

Bengkulutoday.com - Pemerintah Provinsi Bengkulu bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membentuk program inklusi keuangan 10.000 polis asuransi bagi pelajar, ini sebagai bentuk komitmen bersama mengedukasi masyarakat mengenal produk dan jasa keuangan. 

Para siswa/siswi yang hadir sangat antusias terhadap program polis asuransi yang menawarkan beberapa keuntungan memperoleh jaminan kecelakaan. Salah satu siswa, Aurora Chantika mengatakan program polis asuransi ini sangat bermanfaat bagi pelajar, apalagi premi yang ditawarkan tidak begitu memberatkan. 

"Program ini sangat bagus dan bermanfaat bagi kami seorang pelajar, di sini kami juga mendapatkan pengetahuan pentingnya asuransi bagi kehidupan. Terimakasih pak Gubernur telah peduli pada kami, para pelajar," ujar siswi kelas X SMAN 05 Bengkulu ini

Pada kesempatan ini, Sekretaris Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Bengkulu Yusri melaporkan target inklusi keuangan di Bengkulu baru mencapai 67,82% sedangkan target nasional mencapai 75%, sedangkan untuk literasi keuangan target nasional mencapai 35% sedangkan sekarang Bengkulu baru mencapai 27%.

Sementara, Deputi Komisioner OJK bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Sardjito menilai Gubernur Rohidin sangat visioner dalam mensupport program ini, menurutnya masyarakat perlu dikenalkan program-program investasi dan produk keuangan seperti halnya asuransi dan saham. 

"Ini upaya yang sangat bagus, dimulai dari pelajar perlu dikenalkan bagaimana, apa itu produk dan jasa keuangan. Selain itu, proteksi dini pada diri diperlukan sehingga asuransi dapat bermanfaat secara personal dan tidak memberatkan orang lain," jelasnya

Sementara, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyambut baik hadirnya program ini, peran pemerintah tidak hanya membangun infrastruktur namun perkembangan industri keuangan perlu diperhatikan. Di era digital, investasi dapat berupa saham maupun teknologi informasi, untuk itu kita perlu mengenalkan inklusi keuangan dan literasi keuangan kepada kaum millenial bekerjasama dengan OJK. 

"Kita tidak hanya mendorong dari sisi infrastruktur, lebih jauh kemajuan teknologi mengharuskan kita mengenalkan produk industri keuangan kepada para pelajar, mahasiswa, ataupun kaum millenial," jelas Rohidin. 

Menurutnya, program ini akan terus bergerak maju hingga ke Kabupaten/kota lainnya, apalagi para siswa sendiri yang berinisiatif untuk menjadi nasabah polis asuransi ini. Hal ini, tentunya menunjukkan para pelajar, mahasiswa ataupun millenial terbiasa dalam mengasuransikan dirinya sendiri. 

"Di sini tampak, antusias pelajar sangat besar pada proteksi diri, apalagi program polis asuransi ini menawarkan beberapa klaim jika terjadi kecelakaan. Asuransi itu kan ibarat memindahkan resiko kepihak lain, namun sesuai batas aturan yang berlaku. Kedepan akan diperluas lagi jangkauan program ini, hingga seluruh siswa di Provinsi Bengkulu dapat menikmati, sehingga kemajuan ekonomi di masyarakat lebih baik kedepan," jelasnya 

Polis Asuransi ini, pelajar membayar premi sebesar Rp 20.000 dan kemudian mendapat kartu seperti kartu pelajar. Sedangkan klaimnya, untuk siswa yang meninggal mendapatkan Rp 5 juta, cacat tetap Rp 10 juta dan Rp 1 juta untuk sakit yang dirawat inap. Inklusi keuangan 10.000 polis asuransi pelajar didukung oleh 5 pihak asuransi yaitu, ACA, Jiwa Syariah Al-Amin, Bumiputera Muda, Jasa Raharja Putra, dan Jasindo. (**)