Seluma – Hingga awal Mei 2025, mayoritas desa di Kabupaten Seluma belum mencairkan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD). Kondisi ini membuat para perangkat desa belum menerima gaji selama lima bulan, dan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk warga miskin pun belum berjalan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Seluma, Nopetri Elmanto, menegaskan bahwa keterlambatan pencairan bukan disebabkan oleh kendala di dinas maupun Badan Keuangan Daerah (BKD), melainkan karena belum rampungnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) oleh pemerintah desa (pemdes).
"Agar pemdes segera menyelesaikan APBDes-nya. Jika sudah, silakan mengajukan penyaluran sesuai regulasi yang ada," ujar Nopetri saat dihubungi media ini, Minggu (4/5/2025).
Ia menyebutkan, sejak akhir 2024, pihaknya telah mengingatkan seluruh desa untuk mempercepat penyusunan APBDes 2025. Bahkan, dana sudah bisa disalurkan sejak Januari apabila dokumen tersebut telah selesai.
Meski demikian, sejumlah kepala desa mengungkapkan bahwa Peraturan Bupati (Perbup) tentang ADD baru diterbitkan sekitar sepekan terakhir. Sementara petunjuk teknis dari Dinas PMD baru mereka terima pada Jumat lalu. Hal ini dinilai turut memperlambat proses pengajuan pencairan.
"Perbupnya saja baru seminggu diterbitkan. Juklak juknisnya baru Jumat kemaren kami Terima. Gimana mau cepat," kata Purwanto, Kepala Desa Sumber Arum, Kecamatan Sukaraja.
Menurut Nopetri, pihaknya sebenarnya telah menyampaikan informasi anggaran kepada seluruh desa sejak akhir tahun lalu dan meminta penyusunan APBDes dipercepat. Informasi mengenai pagu anggaran juga telah disampaikan ke masing-masing desa.
"Memang ada penyesuaian akibat efisiensi anggaran dari pusat, yang turut berdampak ke desa. Maka dari itu, desa diminta segera menyusun APBDes sesuai kemampuan keuangannya masing-masing, agar pencairan bisa segera dilakukan," jelasnya. (Franky)
