Dedy-Ronny Bentuk Tim Hukum Awasi Pilwakot Lawan Kampanye Hitam

Foto bersama usai penandatanganan bersama Tim Hukum.

Bengkulutoday.com - Pasangan bakal calon Walikota Dedy Wahyudi dan Ronny Tobing menegaskan prioritas mereka dalam menghadapi Pilwakot, yaitu pengawasan terhadap kampanye hitam yang berpotensi merusak suasana demokrasi. Dalam rangka menjaga integritas proses pemilihan, mereka telah membentuk tim hukum yang akan mengawal dan memastikan tidak ada tindakan yang mencederai persaingan sehat.

Tim hukum yang dipimpin oleh Helmi Suanda SH ini terdiri dari sembilan anggota lainnya, termasuk Ana Tasia SH MH, Fitriansyah SH, Agustam Rachman SH MAPS, Evi Elvina SH, Syamsul Arifin SH, Novriansyah SH, Dummi Yanti SH, dan Adillah Tri Putra SH. "Ketua tim hukum kami adalah Helmi Suanda," kata Ana Tasia Pase, Sekretaris Tim Hukum Dedy-Ronny, Selasa (10/9).

Ana juga menegaskan bahwa tim hukum akan siap menghadapi segala bentuk kampanye hitam yang mungkin diarahkan kepada pasangan Dedy-Ronny. “Kami tidak akan tinggal diam jika ada serangan kampanye negatif. Jika diganggu, kami akan menghadapi itu di garis depan,” tegasnya.

Selain itu, Ana berharap Pilwakot dapat berjalan lancar dan sesuai aturan tanpa pelanggaran. Ia mengajak semua kandidat untuk berkampanye dengan jujur, sesuai visi dan misi masing-masing. “Kami percaya kandidat lain juga ingin menjalankan Pilwakot ini dengan baik, tanpa adanya pelanggaran,” ujarnya.

Dengan sikap tegas ini, Dedy Wahyudi dan Ronny Tobing memperlihatkan komitmen mereka terhadap proses pemilu yang bersih dan adil, serta kesiapan untuk menghadapi segala tantangan yang mungkin muncul.

Dedy Wahyudi menambahkan bersama Ronny Tobing pihaknya sangat serius dalam menjaga integritas Pilkada di masa kampanye dan siap menghadapi tantangan apapun di sepanjang proses Pilwakot.

"Masyarakat sudah tahu program yang kami jalankan bersama Helmi Hasan, dan itu sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. Karena itu Kami akan memastikan Pilwakot ini tetap berjalan damai, lancar dan tolak apapun jenis kampanye hitam nantinya," tegas Dedy.