Bengkulu — Anggota DPR RI asal Bengkulu, Hj. Erna Sari Dewi, S.E., memantau langsung jalannya Festival Tabut 2025 yang digelar di Kota Bengkulu. Sebagai anggota Komisi VII yang membidangi pariwisata, Erna ingin memastikan penyelenggaraan festival budaya ini berjalan lancar dan maksimal.
Ia mengaku telah mengikuti proses dari awal perencanaan, persiapan, hingga pelaksanaan, bahkan terjun langsung ke lapangan bersama Dinas Pariwisata. Menurutnya, Tabut yang sudah masuk 50 besar Kharisma Event Nusantara (KEN) harus dikelola dengan serius karena menjadi kebanggaan daerah.
“Saya ingin pastikan semuanya berjalan baik. Festival ini membawa nama Bengkulu di tingkat nasional,” ujar Erna, Jumat (4/7).
Tak hanya itu, ia juga tengah mengupayakan kehadiran Menteri atau Wakil Menteri Pariwisata dalam acara penutupan. “Sudah saya komunikasikan ke kementerian. Dukungan langsung dari pusat penting untuk pariwisata kita,” tambahnya.
Di sisi lain, Erna menyoroti sejumlah kekurangan teknis di lapangan, terutama soal penataan tenda dan kenyamanan saat hujan. Ia berharap ke depan tenda pedagang bisa lebih tertutup dan aman. Meski begitu, ia mengapresiasi adanya pos keamanan dan CCTV yang menunjukkan peningkatan manajemen acara.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Murlin Hanizar, juga mengakui masih ada kekurangan pada pelaksanaan tahun ini, terutama dari sisi fasilitas. “Awalnya kita siapkan 30 tenda gratis untuk UMKM, tapi karena antusiasme tinggi, jadi 46 tenda. Tenda besar seperti roder dikelola langsung oleh promotor,” jelas Murlin. Ia menyebut promotor juga menanggung sewa lokasi seperti Sport Center yang mencapai Rp127 juta, tanpa dibiayai APBD.
Menutup keterangannya, Erna menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, BUMN, dan swasta agar Festival Tabut ke depan bisa lebih besar dan berdampak bagi perekonomian masyarakat.
“Tidak bisa hanya mengandalkan APBD. Dukungan semua pihak sangat dibutuhkan agar Tabut bisa jadi ikon budaya nasional yang benar-benar membawa manfaat,” pungkasnya.