Gelar Kegiatan Perdana, Komunitas Akuntansi Nusantara Kolaborasi dengan Akuntansi Unusia

Gelar Kegiatan Perdana, Komunitas Akuntansi Nusantara Kolaborasi dengan Akuntansi Unusia

Jakarta-Komunitas Akuntansi Nusantara berkolaborasi dengan Program Studi (Prodi) Akuntansi Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia menggelar seminar nasional mengenai sejarah akuntansi. Kegiatan perdana Komunitas Akuntansi Nusantara dilaksanakan melalui zoom meeting pukul 13.00 s.d Selesai. Hadir dalam kegiatan sebagai narasumber, Muhammad Aras Prabowo, S.E,. M.Ak selaku Ketua Prodi Akuntansi Unusia membawakan materi sejarah akuntansi.

Dalam materinya, Aras menjelaskan sejarah perkembangan akuntansi dari masa ke masa hingga ke Indonesia. Menurutnya, akuntansi sudah ada sejak kehidupan di dunia dimulai. Berdasarkan sejarah, akuntansi terbagi atas zaman prasejara, zaman kenabian dan zaman evolusi pembukaan.

"Akuntansi sangat lekat pada kehidupan manusia, karenanya akuntansi tidak bisa lepas disetiap aktivitas kehidupannya" jelas mahasiswa program doktoral ilmu akuntansi Universitas Sultan Ageng Tertayasa (Untirta) Serang, Banten. 6/8/22

Dalam konteks Indonesia, akuntansi sudah dipraktikkan pada masa sebelum kemerdekaan. "Seperti kita ketahui, sebelum menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Nusantara terdiri banyak kerajaan-kerajaan yang tersebar dari Sabang sampai Merauke" bebernya.

Olehnya itu, saya sangat yakin bahwa saat zaman tersebut sudah dikenal akuntansi, khususnya dalam pengelolaan keuangan kerajaan-kerajaan. "Meskipun belum sesempurna seperti akuntansi yang dipahami oleh akademisi dan yang diajarkan dalam ruang-ruang kelas dan perkuliahan" terang Aras.

Dari sejarah tersebut, akademisi bisa mengambil peran dalam pengembangan kajian akuntansi berbasis sejarah di Indonesia, berbasis budaya dan kehidupan masyarakat setiap suku di Indonesia. "Saat ini banyak kajian akuntansi budaya seperti: kajian pengelolaan harta pada masa kerajaan Siak di Riau, kajian bagi hasil mato di Rumah Makan Padang Minangkabau, kajian akuntansi teseng dan uang panai pada suku Bugis di Sulawesi Selatan" jelasnya pada peserta webinar.

Dalam kesempatan tersebut, Adi Priguno selaku penggagas Komunitas Akuntansi Nusantara menyampaikan bahwa komunitas ini adalah wadah bagi praktisi, akademisi, mahasiswa dan siswa akuntansi dalam berbagai pengetahuan dan banyak hal lainnya. Kedepannya, komunitas ini bisa menyediakan banyak forum dan kajian akuntansi dari berbagai perspektif. "Intinya tempat sharing dan bebagi pengetahuan akuntansi", jelas Adi.

Dalam waktu dekat, kita akan meluncurkan website Komunitas Akuntansi Nusantara. Kami mengajak seluruh peserta webinar untuk mendaftarkan diri dan bergabung pada komunitas ini. "Kita akan menggagas banyak forum-forum diskusi melalui Komunitas Akuntansi Nusantara dengan mendatangkan berbagai narasumber" tutupnya.

Merry Napitupulu sebagai Moderator menyampaikan bahwa antusiasme peserta dalam kegiatan Komunitas Akuntansi Nusantara luar biasa. Terbukti dengan banyaknya pertanyaan dan apresiasi dari peserta Webinar. Misalnya Ismayanti Mahasiswa Magiter Akuntansi Universitas Muslim Indonesia mengapresiasi kegiatan tersebut karena bisa sharing dan berdiskusi dengan narasumber. Nabila Siswa Akuntansi SMK juga sempat bertanya soal akuntansi kepada narasumber.

Kegiatan berlangsung selama 2 jam dari pukul 13.00 s.d selesai. Peserta webinar mencapai 51 orang dari berbagai komunitas, mulai dari dosen, mahasiswa, siswa dan masyarakat umum. "Kedepannya, kegiatan seperti ini akan kita intensifkan di Komunitas Akuntansi Nusantara" jelas Adi.