2 Tahun Tidak Ditebus, Mobnas Milik Pemkab BS Dibiarkan Kehujanan dan Kepanasan di Bengkel

mobil dinas jenis Suzuki Grand Vitara BD 1247 BY merupakan mobil Exs mantan Sekda Bengkulu Selatan dimasa Nazimudin dan Rudi Syahrial

Bengkulu Selatan, Bengkulutoday.com – Satu lagi mobil dinas (mobnas) milik Pemkab Bengkulu Selatan berjenis Suzuki Grand Vitara terbengkalai dan dibiarkan kehujanan dan kepanasan.

Berdasarkan dari penelusuran Bengkulutoday.com bahwa mobil dinas jenis Suzuki Grand Vitara BD 1247 BY merupakan mobil Exs mantan Sekda Bengkulu Selatan dimasa Nazimudin dan Rudi Syahrial. Mobil ini diparkirkan didepan rumah seorang warga, di Gang Melati Kecamatan Kota Manna, yang merupakan seorang pemilik bengkel mobil yang berada di Jalan Kolonel Berlian. Sudah hampir 2 tahun mobil tersebut tidak diambil atau ditebus.

Dikatakan Surasto seorang pemilik bengkel mobil Mandiri Service, bahwa mobil tersebut sudah berada dengan dirinya sejak bulan Januari 2019 lalu dan dirinya mengatakan kalau dirinya tidak akan pernah memberikan Mobnas tersebut kepada siapapun yang akan menarik mobil ini, jika sangkutan di bengkel belum diselesaikan.

“Mobil ini, sudah 2 tahun lebih sama saya sejak Januari 2019. Hingga saat ini, belum ada yang nebus biaya perbaikan kerusakan mesin sebesar Rp 17 juta. Kalau belum ada yang nebus biaya perbaikan maka tidak akan saya serahkan siapa pun orangnya yang akan menarik mobil ini,” tegas Surasto saat di temui di bengkel Mandiri Service miliknya di Jalan Kolonel Barlian Kota Manna, Selasa (14/09/2021).

Ditambahkan Surasto bahwa awalnya mobnas Suzuki Grand Vitara ini, sempat digunakan untuk kendaraan operasional Sekretaris Dinas Dikbud Kabupaten Bengkulu Selatan, dibawa ke bengkel Mandiri Service oleh mantan Sekretaris Dikbud Santono dan Kepala SMP N 1 Kota Manna saat itu, yakni Nasrul Efendi yang saat ini menjabat Kabag Umum Pemkab Bengkulu Selatan.

“Saat itu mobil ini, saat dibawa Santono dan Fendi ke bengkel dalam keadaan rusak berat dan harus turun mesin,karena saya percaya sama Fendi dan ia sendiri berjanji kepada saya untuk diperbaiki makanya semua kerusakan yang ada pada mesin saya perbaiki hingga hidup normal kembali,namun setelah mobil ini selesai diperbaiki hingga sampai sekarang tidak ada yang bertanggungjawab sehingga mobnas tersebut terpaksa saya tahan," jelas Surasto

Sambung Surasto, saat itu pernah Syahrial Kabid Aset DPPKAD mau narik mobil ini, namun tidak saya berikan karena biaya perbaikan sepeserpun belum dibayar, waktu itu juga pernah dipinjam untuk pemeriksaan BPK tapi dikembalikan lagi.

"Saya sudah berulang kali mendatangi Santono dan Nasrul Efendi namun usaha tersebut sia sia, bahkan Kepala Dinas Dikbud Rispin pun sudah pernah saya datangi, namun pihak dinas Dikbud tidak berani mengeluarkan anggaran perbaikan mobil dinas ini,” tutup Surasto. (Fong)