Bengkulutoday.com - Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Sefty Yuslinah, menekankan pentingnya pencegahan stunting melalui sosialisasi yang strategis tentang gizi untuk remaja putri. Sefty mengidentifikasi pendekatan ini sebagai faktor kritis dalam upaya mengurangi prevalensi stunting di Provinsi Bengkulu.
"Remaja putri adalah kelompok kunci yang harus kita perhatikan untuk mencegah stunting. Kita harus memastikan mereka menerima asupan gizi yang memadai sebelum dan selama masa remaja," ujar Sefty Yuslinah, menyoroti kebutuhan untuk intervensi gizi yang tepat, Senin (25/3/2024).
Dalam kampanyenya, Sefty menyarankan serangkaian tindakan preventif, termasuk pemberian tablet tambah darah, pemantauan lingkar lengan dan pinggul, serta konsumsi makanan yang kaya protein hewani. Ia menekankan bahwa edukasi tentang gizi yang baik harus dimulai dari usia muda untuk mencegah masalah stunting di kemudian hari.
Sefty menambahkan, "Kita perlu sosialisasi yang komprehensif yang tidak hanya menargetkan remaja putri tetapi juga melibatkan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Mereka perlu memahami pentingnya pola makan seimbang, akses terhadap sumber gizi yang berkualitas, dan kegiatan fisik yang teratur."
Menurut Sefty, pendekatan multi-stakeholder dalam sosialisasi ini kritikal untuk membangun kesadaran kolektif dan memastikan pemenuhan gizi yang optimal bagi remaja putri. Strategi ini diharapkan akan mengurangi angka stunting dengan menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan dan nutrisi.
"Dengan pendidikan gizi yang komprehensif dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, kita dapat membuat langkah besar dalam memerangi stunting di Bengkulu. Ini adalah komitmen jangka panjang yang harus kita lanjutkan demi kesehatan generasi mendatang," tutup Sefty Yuslinah, menggarisbawahi pentingnya kerja sama dalam mencapai tujuan mencegah stunting di wilayah tersebut. (Adv)
