Api Cepat Dijinakkan, Kebakaran Lahan di Rejang Lebong Berhasil Dipadamkan

Kebakaran Lahan di Talang Rimbo Lama, Kecamatan Curup Tengah, Kabupaten Rejang Lebong, Sabtu (01/02/2025).

Rejang Lebong, Bengkulutoday.com – Kebakaran yang melanda lahan seluas 3/4 hektare di belakang Hotel Mira, Talang Rimbo Lama, Kecamatan Curup Tengah, Kabupaten Rejang Lebong, berhasil dipadamkan dengan cepat oleh tim Pemadam Kebakaran (Damkar) setempat pada Sabtu (01/02/2025).

Meskipun kebakaran sempat menimbulkan kecemasan di wilayah pemukiman, tidak ada korban jiwa atau luka dalam kejadian tersebut.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Rejang Lebong, Ferry Najamudin, menjelaskan bahwa api pertama kali muncul akibat pembakaran sampah yang tidak terkendali. 

"Awalnya api digunakan untuk membakar sampah, namun karena tiupan angin, api membesar dan cepat menyebar. Warga pun segera melapor ke Damkar," ujar Ferry, saat diwawancarai Bengkulutoday.com, Sabtu (01/02/2025).

Menanggapi laporan yang diterima sekitar pukul 11.10 WIB, tim Damkar langsung menuju lokasi kejadian dan melakukan pemadaman. 

"Kami tiba di lokasi dalam waktu lima menit dan berhasil memadamkan api dalam waktu kurang lebih 15 menit," jelasnya.

Ferry menambahkan bahwa meskipun kebakaran terjadi di area yang dekat dengan pemukiman, beruntung tidak ada kerugian materiil maupun korban jiwa.

"Kerugian tidak ada, tapi kecemasan bisa muncul jika kebakaran ini terjadi lebih dekat dengan rumah warga," tambahnya.

Dia juga mengingatkan agar masyarakat lebih berhati-hati dalam membakar lahan. 

"Jika ingin membuka lahan, jangan sampai dibakar, karena dapat menimbulkan kebakaran yang lebih besar," tegasnya.

Ferry mengimbau agar masyarakat segera melaporkan setiap kejadian kebakaran. 

"Semakin cepat melapor, semakin cepat penanganan yang bisa kami lakukan," kata Ferry. Warga diminta menghubungi call center Damkar di nomor 0732-21113 untuk melaporkan kejadian kebakaran.

Dengan cuaca yang tidak menentu, dari hujan menuju musim panas, Ferry mengingatkan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) semakin meningkat. 

"Kami harap masyarakat bisa lebih cepat melapor untuk meminimalisir kerugian," pungkasnya. (hendra)