Awas! Ini Dampak Game Online Terhadap Perkembangan Psikologi Anak

konselor psikologi, Andis Azizah S.Psi CHt

Curup, Bengkulutoday.com - Seiring dengan kemajuan tekhnologi di era masa kini juga diikuti oleh maraknya game online. Namun siapa sangka jika game online ini memberikan pengaruh negatif terhadap perkembangan psikologi jika dimainkan oleh anak-anak. Menurut konselor psikologi, Andis Azizah S.Psi CHt, ada beberapa dampak negatif bagi perkembangan pskilogi anak yang bermain game online tersebut.

Antara lain, bisa menimbulkan efek ketagihan, yang akan berakibat melalaikan kehidupan nyata. Inilah masalah yang dihadapi oleh pemain, yang intinya adalah pengendalian diri. Kemudian, bisa membuat anak menjadi terisolir dengan lingkungan sekitar, karena terlalu sering bermain game sehingga menjadi lupa dengan hubungan sosial dalam kehidupannya. Biasanya anak-anak yang bermain game online sering menyendiri.

"Perilaku seseorang yang bermain game dapat berubah dan mempengaruhi pola pikir, kaena pikiran akan selalu tertuju pada game yang sering dimainkan. Sehingga mereka juga kurang memiliki interaksi sosial yang baik dengan lingkungannya," ujar Andis.

Alumni Universitas Mercubuana Yogyakarta ini menjelaskan, anak yang sering main game online juga akan mengalami masalah mental. Dampak dari game salah satunya bisa menyebabkan menurunnya daya konsentrasi belajar anak. Anak akan mudah gelisah, cenderung depresif dan memiliki perkembangan sosial yang buruk.

"Bermain game merupakan sebuah pemborosan waktu apabila game telah menjadi candu. Karena biasanya orang yang bermain game online akan lupa waktu untuk berinteraksi dengan orang lain dan juga bekerja. Jadi kecanduan game online memang sangat berbahaya karena bisa merusak hubungan sosial, perubahan sikap, psikologi, bahkan bisa menyebabkan tindak kriminal. Apalagi game online yang membutuhkan koin digital atau chip," jelasnya.

Oleh karena itu, peran orang tua sangat diperlukan untuk mencegah anak-anak agar tidak kerap bermain game online. "Pengawasan orang tua terhadap anaknya harus sangat ekstra, sehingga waktu luang anak selain di sekolah bisa terkontrol. Usahakan anak-anak memanfaatkan waktu luang untuk bermain yang tidak berkaitan dengan game online, namun lebih kepada kegiatan yang bermanfaat seperti olahraga," tandas Andis. (yon)