Ditolak Berobat di Puskesmas, Pemkot Bengkulu Minta Maaf Kepada Keluarga Balita

Pemkot Bengkulu menyambangi rumah keluarga balita yang ditolak berobat di puskesmas

Bengkulutoday.com - Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan menginstruksikan jajarannya untuk menyambangi keluarga balita yang ditolak berobat di puskesmas. Pemkot Bengkulu secara terbuka meminta maaf.
"Kami bersama jajaran lain diminta Pak Wali Kota dan Wakil Wali Kota datang dan minta maaf secara langsung," kata Kadis Kominfo Kota Bengkulu Eko Agusrianto saat dihubungi Kamis (3/2/2022).

"Memang kejadian seperti ini sangat disayangkan dan disesali Wali Kota. Rasanya tak lega kalau belum Pak Wali sendiri yang minta maaf. Itulah makanya kita hadir di sini sebagai bentuk tanggung jawab moral. Karena menurut Pak Wali, masyarakat adalah raja yang harus dilayani, inilah komitmen beliau," ucap Eko.

Helmi Hasan juga sempat menghubungi langsung keluarga korban lewat video call. Kedua orang tua balita tersebut telah memaafkannya.

Sebelumnya, diceritakan lewat salah satu unggahan warga di media sosial, peristiwa penolakan itu terjadi pada Senin (31/1/2022) sekitar pukul 16.00 WIB.

Saat itu balita berusia 1,8 bulan mengalami kejang tinggi saat dibawa ibunya berbelanja di pasar tradisional yang tak jauh dari puskesmas.

Ia menuturkan penolakan tersebut karena jam kerja sudah habis. Ketika mencoba meminjam ambulans puskesmas, petugas beralasan tidak ada kuncinya.

"Akhirnya balita tersebut dibantu warga dibawa ke bidan dan apotek untuk penanganan sementara, dengan menggunakan sepeda motor," kata Murzi Harti saat dihubungi, Kamis (3/2/2022).

Helmi Hasan selaku Wali Kota Bengkulu mencopot Plt Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Puskesmas Muara Bangkahulu imbas kasus penolakan balita mengalami kejang-kejang berobat. Helmi menyesalkan kasus tersebut.

Helmi bertindak cepat dengan mengutus Wakil Wali Kota Dedy Wahyudi untuk menyelesaikan kasus tersebut. Dedy meminta maaf atas kelalaian petugas Puskesmas Muara Bangkahulu terkait pelayanan yang kurang baik.

"Saya tegaskan, Pemkot memohon maaf. Ini bukan karena disengaja, ini soal aturan tetapi itu sedikit kaku. Seharusnya jangan seperti itu dan tak harus kaku dengan aturan. Karena kita tak boleh membiarkan orang sekarat yang memohon bantuan, untuk meminta maaf dan menyelesaikan hal ini," tutur Dedy.