BENGKULU, BENGKULUTODAY.COM — Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu terancam lumpuh total jika PT Pelindo tidak segera mendatangkan kapal keruk besar untuk menangani sedimentasi.
Hal ini ditegaskan Wakil Ketua Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) Bengkulu, Edi Haryanto, dihubungi media ini, Minggu (27/4/2025).
Edi mengungkapkan, kondisi sedimentasi di alur pelabuhan saat ini sudah sangat mengkhawatirkan, dengan tingkat endapan mencapai 1.500 meter kubik per hari.
Namun, upaya pengerukan yang dilakukan Pelindo dinilai sangat lamban dan kurang maksimal karena hanya mengandalkan excavator dan kapal penyedot pasir Nera 02.
"Pelindo harus cepat mendatangkan kapal keruk yang besar untuk pengerukan Pelabuhan Pulau Baai. Kalau ditunda terus, bisa-bisa tutup pelabuhan kita ini," tegas Edi.
Dampak dari dangkalnya alur pelabuhan sudah mulai dirasakan. Pada Minggu (27/4), KM Pulau Telo tidak dapat sandar di Pelabuhan Pulau Baai. Akibatnya, proses penurunan penumpang harus dilakukan melalui kapal-kapal kecil.

Evakuasi penumpang melibatkan satu kapal pandu milik Pelindo, dua kapal RIB Bakamla RI, kapal nelayan dari PT SSM dan PT DRB, serta kapal TNI AL Lanal Bengkulu.
Sebanyak 116 penumpang dipindahkan ke kapal kecil, sementara 137 penumpang lainnya dievakuasi ke kapal Bakamla RI yang berlabuh di luar kawasan pelabuhan. (Franky)