Bengkulutoday.com, - Sebanyak 37 Anggota dan Simpatisan yang terafiliasi Jamaah Islamiyah (JI) di Provinsi Bengkulu mendeklarasikan pembubaran diri di salah satu hotel di Kota Bengkulu, pada Rabu (14/8/2024). Pembubaran tersebut ditandai dengan ikrar kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu Padamu Negeri.
Mantan Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) yang terafiliasi kelompok Jamaah Islamiyah, Ustaz KH. Dr. Mustaqim Safar mengatakan pernyataan deklarasi pembubaran diri dan kembali ke NKRI. Dan kegiatan ini merupakan kelanjutan dari deklarasi serupa yang digelar di Sentul, Bogor, pada 30 Juni 2024.
"Jadi pada deklarasi ini diusahakan seluruh anggota atau simpatisan JI mendapatkan penjelasan maka perlu disosialisasikan, karena dikhawatirkan nanti di antara para anggota kurang memahami secara utuh tentang alasan sikap yang diambil oleh para jamaah ini," jelasnya.
Lanjutnya, mereka ini bukan anggota, namun sebagian besar adalah simpatisan, mereka memiliki latar belakang berbagai profesi dan tingkat pendidikan, adanya beberapa orang yang bekerja sama dengan lembaga-lembaga JI, ikut terlibat dalam pendirian sekolah-sekolah, ada juga guru, bahkan mereka ini ada yang tidak mengerti apa itu Jamaah Islamiyah.
"Sebagian besar dari mereka ini tidak tahu JI itu apa, siapa pengurusnya, bahkan yang kenal dengan saya hanya beberapa orang saja," ucap Mantan Ketua FKPP JI.
Diketahui, deklarasi yang dilaksanakan berupa pengucapan ikrar, seperti menyatakan pembubaran, kembali ke pangkuan NKRI dan memaksimalkan potensi selanjutnya untuk mengisi pembangunan negara.
Selain itu ada juga pernyataan siap untuk mengoreksi tentang pemahaman-pemahaman yang bersifat berlebihan untuk diarahkan dengan ilmu ke jalan yang benar.
"Dan insyaallah mereka semua sudah siap, dengan kesadaran sendiri tanpa adanya tekanan dan paksaan dari pihak manapun," ujarnya.
Kegiatan deklarasi pembubaran ini juga sudah bekerja sama dengan Satgas Wilayah Densus 88 Bengkulu yang telah melakukan pendekatan persuasif dan selama ini sudah membangun komunikasi yang baik sehingga para mantan anggota dan simpatisan melakukan pernyataan dengan kemauan sendiri tanpa ada paksaan.
"Saya berharap dengan deklarasi ini seluruh anggota dan simpatisan kembali sesuai dengan kejujuran ilmu yang dipelajari, insyaallah jika kejujuran ilmu itu diikuti akan membawa mereka ke tengah atau moderat dan terhindar dari berbagai tindakan ekstrem atau penyimpangan yang sifatnya abai berlebihan," harapnya.
Terkait deklarasi ini, Dirinya juga menyampaikan apresiasi kepada Densus 88 yang turut membantu para mantan anggota serta simpatisan yang terafiliasi JI untuk mendeklarasikan bubar.
"Selama ini kami mengira Densus 88 tidak bisa diajak komunikasi atau dialog secara terbuka seperti saat ini, namun pada kenyataannya dimulai dari Jawa Tengah dan luar biasa teman-teman senior di Jamaah Islamiyah yang sedang menjalani proses hukum kesannya kepada Densus 88 itu luar biasa, ternyata ada pendekatan-pendekatan persuasif, maupun dialogis yang akhirnya menepis kesan kedua belah pihak yang tidak bisa dilakukan pendekatan persuasif maupun dialog selama ini," katanya.
Disisi lain salah satu eks Anggota JI menyampaikan jika selama ini ada oknum dari JI yang banyak merepotkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, pihaknya juga yang sebelumnya sudah diwakilkan oleh sesepuh di JI, menyampaikan permohonan maaf kepada Negara.
"Kami pastikan ke depan hal-hal buruk seperti dulu tidak akan terjadi lagi, apalagi generasi muda saat ini jauh lebih kuat pondasi ilmunya, sehingga tidak akan terjadi lagi. Saya juga berpesan kepada seluruh anggota untuk melanjutkan belajar, insyaallah akan menuju jalan yang moderat," ujar Fakhrudin sapaan akrabnya di Pondok Pesantren.
Dalam kesempatan sosialisasi Kurikulum Merdeka di Pondok Pesantren untuk mendukung Nusantara Baru, Indonesia Maju serta deklarasi ikrar pernyataan pembubaran JI dihadiri oleh pemateri Ustaz Khoiruda'i, LC selaku Pengajar Ma'had Aly Darusy Syahadah dan juga Plt Kasatgaswil Bengkulu Densus 88 Anti Teror (AT) Kompol Parwoto, SH., MH.
Diketahui sehari sebelum adanya deklarasi ikrar pernyataan pembubaran JI dilakukan Rangkaian kegiatan Penyerahan 97 bibit tanaman buah ke Pondok Pesantren Al Muslimun di Bengkulu Tengah oleh Plt Kasatgaswil Bengkulu Densus 88 AT dan juga langsung dilakukan penanaman bibit tanaman buah secara simbolis oleh Ustaz KH. Dr. Mustaqim Safar selaku mantan Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) yang terafiliasi JI.