Seluma - Pasca kejadian berdarah yang menewskan anggota polisi bripda sony dan pelaku penganiayaan. Fakta terbaru ternyata dalam aksi pada Jumat (3/8/2024) itu, petugas hanya menemukan jenazah Ardan (51) warga Keluruhan Puguk Kecamatan Seluma Utara Kabupaten Seluma.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kapolres Seluma melalui Kasi Humas, AKP. Andi Winawan, Sabtu (3/8/2024)
“Pasukan Brimob untuk mendampingi Polres Seluma mengevakuasi jenazah tersangka di lokasi kejadian pada Sabtu dini hari sekitar pukul 03.00 WIB,” terang Andi.
Diketahui anaknya berisial RK (13) yang sebelumnya sempat dinyatakan meninggal tidak ada lagi di lokasi TKP. Dugaan sementara pelaku RK belum meninggal saat anggota melayangkan timah panas. Diduga saat evakuasi anggota polisi yang terkena senjata tajam, disaat itulah ada kesempatan pelaku RK melarikan diri. Walaupun RK saat itu juga menerima tembakan dari polisi.
“Saat dilakukan evakuasi RK tidak ditemukan dilokasi, diperkirakan pelaku dijemput kakaknya atau melarikan diri. Menurut keterangan polisi pelaku terkena tembakan di bagian kaki,” ungkap Fran Hardi, Camat Seluma Utara.
Fran mengatakan, menurut informasi yang didapat sekitar pukul 00.00 WIB saat anggota kepolisian dan masyarakat menuju ke TKP terlihat dari atas ada lampu senter di pondok tempat kejadian.
“Belum diketahui sumber senter tersebut apakah senter milik RK atau milik kakaknya (JK),” terang Fran.
Dikabarkan sebelumnya, pelaku penganiayaan warga Sembayat yakni Ardan (54) bersama anaknya RK (13) tewas ditempat, sedangkan JK (15) yang juga merupakan anak dari pelaku berhasil melarikan diri.
Penangkapan terhadap tiga terduga pelaku tersebut didasarkan pada kejadian pada Kamis 1 Agustus 2024 terkait tindak pidana penganiayaan berat terhadap 2 warga yang mengalami luka berat akibat bacokan yang dilakukan ketiga terduga pelaku.
Kedua korban yang mengalami luka berat adalah Mulyadi (53) warga Kelurahan Sembayat dan Endi (25) warga Bunga Mas. Permasalahan tersebut dipicu soal sengketa batas tanah kebun antara korban dan terduga pelaku.
Dalam upaya penangkapan pelaku di lokasi perkebunan kopi, Kelurahan Puguk, Kecamatan Seluma Utara. Petugas sempat memberikan tembakan peringatan. Akan tetapi tidak dihiraukan oleh para pelaku, malah para pelaku melakukan penyerangan dengan membabi buta menyerang petugas. Tidak ada upaya persuasif hingga anggota melakukan tindakan tegas dan terukur, akibatnya Adan tewas karena timah panas.
Sehingga satu personel kepolisian yakni Bripda. Sony Bintang Alfalah meninggal dunia akibat kena sabetan senjata tajam yang mengenai kedua pergelangan tangan, kaki dan belakang pelipis telinga.
Sabetan senjata tajam dari pelaku juga mengenai Kanit Pidum IPDA. Bambang Ilyadi, yang mengalami luka pada telapak tangan kiri. Kedua personel Satreskrim Polres Seluma yang mengalami luka-luka sempat dilarikan ke RSUD Tais.