Minus Impor, Ekspor Provinsi Bengkulu Maret 2022 Capai US$ 24,35 Juta

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat melauching secara resmi Ekspor Komoditas Unggulan Provinsi Bengkulu dalam rangka HUT Emas Provinsi Bengkulu, Jumat (16/11/2018) lalu

Bengkulutoday.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu pada Senin (9/5/2022) merilis data, total ekspor Provinsi Bengkulu pada bulan Maret 2022 mencapai US$ 24,35 juta. BPS juga menyebut, tidak ada impor barang pada Bulan Maret 2022.

Nilai ekspor ini mengalami peningkatan sebesar 19,44 persen jika dibandingkan dengan bulan Februari 2022 yang tercatat sebesar US$ 20,39 juta dan meningkat sebesar 54,31 persen apabila dibandingkan dengan bulan Maret 2021 yang tercatat US$ 15,78 juta.

Nilai ekspor Provinsi Bengkulu pada bulan Maret 2022 yang melalui Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu mencapai US$ 20,56 juta (84,43 persen), sementara melalui Pelabuhan Musi River/Boom Baru mencapai US$ 2,98 juta (12,24 persen), melalui Pelabuhan Tanjung Priok mencapai US$ 0,54 juta (2,22 persen), melalui Pelabuhan Tanjung Beringin mencapai US$ 0,27 juta (1,11 persen), dan melalui Soekarno Hatta mencapai US$ 337 (0,001 persen).

Pada bulan September 2021 hingga Maret 2022, tidak ada impor barang ke Provinsi Bengkulu. Dengan demikian, nilai impor  pada bulan Maret 2022  mengalami penurunan sebesar 100 persen jika dibandingkan dengan impor pada bulan Maret 2021 yang tercatat sebesar US$ 0,44 juta.

Neraca perdagangan Provinsi Bengkulu pada bulan Maret 2022 surplus sebesar US$ 24,35 juta. Sedangkan neraca perdagangan bulan Januari - Maret 2022 mengalami surplus sebesar US$ 49,16 juta.

Nilai ekspor Provinsi Bengkulu pada bulan Maret 2022 yang melalui Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu mencapai US$ 20,56 juta (84,43 persen), sementara melalui Musi River/Boom Baru mencapai US$ 2,98 juta (12,24 persen), melalui Tanjung Priok mencapai US$ 0,54 juta (2,22 persen), melalui Tanjung Beringin mencapai US$ 0,27 juta (1,11 persen), dan melalui Soekarno Hatta mencapai US$ 337 (0,001 persen).

Secara  kumulatif,  ekspor Provinsi  Bengkulu periode  Januari-Maret  2022  yang melalui pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu naik sebesar 21,02 persen, melalui Musi River/Boom Baru naik 13,02 persen, melalui Tanjung Priok turun 76,90 persen, melalui Soekarno Hatta turun 5,24 persen, melalui Denpasar/Ngurah Rai turun 87,73 persen, dan melalui pelabuhan lainnya turun sebesar 100 persen.

Ekspor Provinsi Bengkulu melalui Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu bulan Maret 2022 tercatat sebesar US$ 20,56 juta atau naik sebesar 17,56 persen jika dibandingkan dengan ekspor pada Februari 2022 yang tercatat sebesar US$ 17,49 juta. Jika dibandingkan dengan ekspor pada bulan yang sama di tahun sebelumnya, nilai ekspor meningkat sebesar 77,11 persen dimana pada Maret 2021 tercatat sebesar US$ 11,61 juta. Komoditas yang diekspor Provinsi Bengkulu melalui Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu pada Maret 2022 yaitu batubara sebesar US$ 19,73 juta (95,97 persen) dan cangkang sawit sebesar US$ 0,83 juta (4,03 persen).

Nilai  ekspor yang melalui Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu selama Januari-Maret 2022 mencapai US$ 38,04 juta atau meningkat 21,02 persen jika dibandingkan dengan ekspor pada Januari-Maret 2021 yang tercatat US$ 31,44 juta.

Ekspor Provinsi Bengkulu bulan Maret 2022 ke ASEAN tercatat  sebesar US$ 12,94 juta (53,14 persen), ke Uni Eropa sebesar US$ 0,18 juta (0,75 persen), dan ke negara lainnya sebesar US$ 11,23 juta (46,11 persen). Menurut negara utama tujuan ekspor, ekspor terbesar Provinsi Bengkulu pada bulan Maret 2022 yaitu ke India sebesar US$ 6,96 juta (28,57 persen), Philipina sebesar US$ 5,89 juta (24,17 persen), Kamboja sebesar US$ 4,94 juta (20,29 persen), dan negara lainnya sebesar US$ 6,56 juta (26,97 persen).

Komoditas yang diekspor ke India pada Maret 2022 adalah batubara dan karet, ke Philipina adalah batubara, dan ke Kamboja adalah batubara. Sedangkan komoditas yang diekspor ke negara lainnya adalah karet, batubara, cangkang sawit, dan komoditas lainnya.