Jakarta – Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI) kembali menggelar orientasi mahasiswa baru dengan menggandeng Direktorat Pencegahan Densus 88 AT Polri. Kegiatan ini menegaskan peran strategis ulama dalam mencegah radikalisme dan membangun pemahaman Islam yang moderat, damai, dan toleran, 18 Februari 2025.
Dalam pemaparannya, narasumber dari Densus 88 AT Polri mengulas sejarah serta pola penyebaran paham radikal di Indonesia. Mereka menegaskan bahwa upaya pencegahan tidak bisa hanya mengandalkan penegakan hukum, tetapi memerlukan peran aktif ulama dalam membimbing umat dengan ajaran Islam Wasathiyah (moderasi beragama).
"Radikalisme sering menyusup melalui media sosial dan komunitas keagamaan. Oleh karena itu, ulama harus menjadi benteng utama dalam memberikan pemahaman yang benar dan mencegah penyebaran ideologi ekstrem," ujar salah satu narasumber dari Densus 88 AT Polri.
Peserta orientasi juga dibekali wawasan tentang bagaimana kelompok ekstremis sering memanfaatkan ayat-ayat tertentu secara keliru untuk mendukung narasi mereka. Dalam hal ini, para ulama diharapkan dapat mengoreksi mispersepsi tersebut melalui dakwah yang edukatif dan menyejukkan.
Dengan adanya kegiatan ini, PKUMI semakin menegaskan komitmennya untuk mencetak ulama yang tidak hanya mendalami ilmu agama, tetapi juga berperan aktif dalam menjaga keutuhan sosial dan membangun Islam yang rahmatan lil ‘alamin.