Senjata Tradisional Khas Jawa Tengah

Keris (romadecade.org)

Bengkulutoday.com - Senjata tradisional sangat erat kaitannya dengan kehidupan budaya masyarakat kuno. Senjata ini digunakan sebagai alat untuk melindungi diri dan mempertahankan wilayah.

Indonesia merupakan negara yang terdiri atas berbagai pulau. Tiap pulaunya terdiri dari berbagai macam provinsi daerah yang memiliki aneka ragam senjata tradisional. Diantaranya Jawa Tengah.

Berikut ini senjata tradisional khas Jawa Tengah dilansir dari goodnewsfromindonesia.id : 

1. Keris 

Keris di zaman dahulu digunakan sebagai identitas diri. Terdapat perbedaan bentuk keris berdasarkan tingkatan sosialnya.

Keris raja-raja akan berbeda bentuknya dengan keris prajuritnya. Senjata ini memiliki berbagai macam bentuk dari mulai yang terdapat lekukan dengan jumlah ganjil seperti 3,5,7 hingga yang tidak memiliki lekukan.

2. Wedhung

Senjata asal Jawa Tengah ini merupakan senjata yang menyerupai pisau yang dilengkapi dengan kerangka yang berasal dari kayu jati. Senjata ini tidak terlalu terkenal jika dibandingkan dengan keris ataupun senjata lainnya. 

Namun di zaman dahulu masyarakat menggunakan senjata wedhung untuk beberapa keperluan hingga untuk berperang.

3. Condroso

Bentuknya yang seperti tusuk konde, pada zaman dahulu digunakan para wanita jawa sebagai cara untuk menjaga harkat dan martabat wanita sebagai alat untuk melindungi diri dari hal yang tidak diinginkan.

Dahulu lazimnya senjata ini digunakan untuk perempuan yang sedang ditugaskan menjadi telik sandi atau mata-mata.

4. Kudi 

Kudi merupaka senjata yang mirip kujang, Berfungsi sebagai alat pemotong benda keras, senjata ini sering digunakan maayarakat banyumas dalam kehidupan sehari-hari. 

Bentuknya yang agak melengkung, pangkalnya yang mengembung serta pucuknya yang menyerupai paruh burung telah disesuakan berdasarkan fungsinya.

5. Plintheng

Plintheng, sebuah kayu yang dibentuk huruf Y dan diikat dengan karet di ujung kanan dan kiri ditambah selembar kulit hewan ditengah karet. 

Di zaman dahulu plintheng digunakan sebagai senjata. Senjata ini digunakan dengan cara meletakan kerikil sebagai peluru yang kemudian ditarik untuk menciptakan gaya pegas yang kuat.