Bengkulu, Bengkulutoday.com- Aksi penarikan kendaraan yang dilakukan oleh diduga debt collector di Kota Bengkulu berujung tragis. Seorang pria bernama Doni Aprianto, warga Jalan Merawan, Kelurahan Sawah Lebar, dibacok dan babak belur setelah berusaha menarik mobil milik konsumen di Jalan Sutoyo, Kelurahan Tanah Patah, Kamis (30/10) siang sekitar pukul 12.30 WIB.
Informasi dihimpun, kejadian bermula saat Doni menghentikan mobil Daihatsu Luxio BD 1428 ES milik Heriyanto, yang digunakan untuk mengangkut ayam potong. Doni kemudian merebut kunci kontak dari tangan sopir bernama Noval di tepi jalan.
Merasa tak terima, Heriyanto yang mendapat kabar dari sopirnya langsung datang ke lokasi. Ia berusaha meminta kunci mobilnya kembali, namun korban enggan menyerahkan. Adu mulut tak terhindarkan hingga akhirnya Heriyanto naik pitam. Ia mengambil senjata tajam dari dalam mobil dan menebas korban, disusul anaknya yang memukul korban dengan batu, serta sopir yang mencekik dari belakang.
Korban Doni pun bersimbah darah di lokasi kejadian. Ia mengalami luka bacok di pinggang kiri dan robek di jempol kiri hingga harus dijahit dua jahitan. Usai kejadian, korban melapor ke Polsek Ratu Agung untuk menempuh jalur hukum.
Kapolsek Ratu Agung, AKP Tomson Sembiring, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan, kasus pengeroyokan ini bermula dari upaya korban yang berprofesi sebagai debt collector untuk menarik kendaraan jenis Luxio warna hitam.
Namun, upaya itu mendapat perlawanan dari pemilik mobil hingga menimbulkan keributan di lokasi kejadian.
"Kejadian tersebut melibatkan keluarga dimana sebelum kejadian salah satu terduga pelaku menyampaikan ke kami bahwa kendaraannya yang bersangkutan dihentikan oleh sejumlah orang, yaitu pelapor salah satunya," ungkap Tomson, Jumat (31/10/2025).
Menurut Tomson, kejadian bermula saat mobil yang hendak ditarik dihentikan oleh para debt collector di lokasi kejadian.
Pelapor berupaya mengambil alih mobil tersebut, namun pengemudi tidak bersedia menyerahkan kendaraan dan memilih bertahan di dalam mobil.
Situasi semakin memanas ketika pengemudi mobil menghubungi dua rekannya yang juga merupakan pemilik kendaraan tersebut.
Tidak lama kemudian, keduanya datang ke lokasi dan terlibat adu mulut dengan pihak debt collector. Pertikaian itu kemudian berujung pengeroyokan terhadap dua orang korban.
Akibat peristiwa itu, DA mengalami luka bacok di bagian punggung bawah akibat tebasan senjata tajam, sementara YN mengalami luka di kepala akibat pukulan benda tumpul. Keduanya langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
"Dimana salah satu korban yaitu DA mengalami luka bacok di punggung bawah akibat tebasan dari sebilah parang. Sedangkan YN mengalami luka di kepala diduga terkena benda tumpul," kata Tomson.
Setelah kejadian, istri korban AN langsung membuat laporan resmi ke Polsek Ratu Agung. Polisi pun bergerak cepat dengan memeriksa korban, keluarga korban, dan beberapa saksi di lokasi kejadian.
"Laporan sudah kami terima. Saat ini, pelapor, keluarga korban, serta beberapa saksi sudah kami mintai keterangan untuk memperjelas kronologi kejadian," kata Tomson.
Hasil penyelidikan sementara menunjukkan bahwa insiden tersebut dipicu oleh kesalahpahaman antara pihak debt collector dan pemilik mobil yang diduga menunggak pembayaran kredit.
Polisi masih menelusuri apakah penarikan kendaraan tersebut dilakukan sesuai prosedur hukum atau tidak.