Bengkulu – Dalam rangka meningkatkan pemahaman agama bagi warga binaan, Lapas Kelas IIA Bengkulu mengadakan tausyiah menjelang sholat Dzuhur yang diisi oleh Ustadz Hartawan Hadi, selaku penyuluh agama Islam dari Kementerian Agama Kota Bengkulu. Kamis (12/12/2024)
Tausyiah yang berlangsung pada hari Kamis ini membahas tema tentang pentingnya memahami fiqh ibadah dalam kehidupan sehari-hari, baik di luar maupun di dalam penjara. Ustadz Hartawan Hadi menjelaskan bahwa fiqh ibadah adalah pedoman bagi umat Islam dalam melaksanakan segala jenis ibadah yang sah dan sesuai dengan tuntunan agama.
"Fiqh ibadah mencakup segala aspek dalam menjalankan ibadah, seperti tata cara wudhu, sholat, zakat, puasa, dan haji. Semua itu perlu dipahami dengan baik agar ibadah yang kita lakukan diterima oleh Allah SWT," ujar Ustadz Hartawan di hadapan para warga binaan.
Selain itu, Ustadz Hartawan juga mengingatkan bahwa niat yang tulus dan ikhlas dalam beribadah sangat penting untuk memastikan setiap amalan diterima oleh Allah SWT. Beliau menekankan bahwa meskipun berada dalam situasi terbatas di Lapas, setiap Muslim tetap dapat memperbaiki diri dan terus beribadah dengan cara yang benar.
"Jangan biarkan keterbatasan fisik atau kondisi kita menghalangi untuk terus mendekatkan diri kepada Allah. Dengan niat yang ikhlas dan pemahaman yang benar, insyaallah ibadah kita tetap bernilai, apapun kondisi kita," tambahnya.
Acara tausyiah ini juga menjadi kesempatan bagi warga binaan untuk bertanya langsung kepada Ustadz Hartawan mengenai berbagai masalah fiqh ibadah yang sering membingungkan mereka, seperti cara berwudhu dan sholat dalam kondisi terbatas.
Kegiatan ini diakhiri dengan do’a bersama, memohon agar Allah SWT memberikan petunjuk dan kekuatan untuk terus memperbaiki diri serta menjalankan ibadah dengan sebaik-baiknya, meskipun berada dalam lingkungan Lapas.
Dengan adanya tausyiah ini, diharapkan warga binaan Lapas Kelas IIA Bengkulu semakin memahami fiqh ibadah dengan benar dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya pembinaan spiritual yang terus dilakukan oleh pihak Lapas bersama Kemenag Kota Bengkulu.