Yayasan Kipas Bengkulu Laksanakan Giat Sosialisasi Penyakit Menular Warga Binaan Rutan Bengkulu

rutan bengkulu

BENGKULU - Rutan Kelas IIB Bengkulu bekerja sama dengan Yayasan Kantong Informasi Pemberdayaan Kesehatan Adiksi (KIPAS) mengadakan kegiatan sosialisasi mengenai penyakit Tuberkulosis (TBC) bagi warga binaan, bertempat di aula Rutan pada Jumat (12/10). Acara ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman warga binaan terkait bahaya TBC serta pentingnya pencegahan dan penanganan dini agar penyakit ini tidak menyebar di lingkungan tahanan.

Dalam kegiatan tersebut, Tim dari Yayasan KIPAS menyampaikan materi mengenai apa itu TBC, cara penularannya, gejala-gejala yang perlu diwaspadai, serta bagaimana cara mencegahnya. Salah satu pembicara menjelaskan bahwa TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang umumnya menyerang paru-paru. "TBC dapat menyebar melalui percikan ludah saat seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita semua untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, terutama di lingkungan yang padat seperti Rutan ini," tegasnya.

Selain penyampaian materi, Yayasan KIPAS juga melakukan pemeriksaan kesehatan bagi warga binaan, khususnya mereka yang memiliki gejala-gejala TBC seperti batuk berkepanjangan, demam tanpa sebab yang jelas, dan berat badan yang terus menurun. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi dini kemungkinan adanya warga binaan yang terinfeksi sehingga bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat.

Sementara itu, Kepala Rutan Bengkulu, Yulian Fernando, yang ditemui secara terpisah, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk memberikan fasilitas dan pelayanan terbaik dalam bidang kesehatan. Yulian juga mengapresiasi langkah kerjasama dengan Yayasan KIPAS. Ia menyampaikan bahwa sosialisasi semacam ini sangat diperlukan mengingat lingkungan Rutan yang padat berpotensi menjadi tempat penyebaran penyakit menular seperti TBC. 

"Pencegahan dini sangat penting, dan melalui edukasi ini diharapkan para warga binaan dapat lebih peduli terhadap kesehatan diri sendiri maupun orang lain di sekitar mereka. Untuk itu kami akan terus berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan kesehatan warga binaan tetap terjaga, baik melalui sosialisasi, pemeriksaan rutin, maupun pengobatan yang tepat," pungkas Yulian.