Manna - Isak tangis keluarga mengiringi pengiriman 31 narapidana ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bengkulu, Rabu (19/03).
Dalam pemindahan itu, tangis haru dari keluarga maupun para sahabat sesama narapidana tidak bisa dielakkan. Terutama pada saat satu persatu narapidana dinaikkan kedalam mobil tahanan dan pihak keluarga hanya bisa menatap dibalik kaca gelapnya kendaraan menuju kota Bengkulu.
Ketika kendaraan yang membawa narapidana mulai meninggalkan halaman Rutan Manna, tak sedikit para keluarga yang melambaikan tangannya yang disambut isak tangis oleh para keluarga maupun sahabat. Tak terlepas juga anak-anak dari narapidana yang harus ditinggal orang tua mereka. Para narapidana yang dipindahkan itupun, tak kuasa menahan air matanya. Entah ada penyesalan atau hanya tak sanggup melihat kesedihan para keluarga mereka yang ditinggalkan.
Karutan Manna menyampaikan bahwa mereka yang dipindahkan pada umumnya terjerat dalam kasus perlindungan anak, sementara sisanya adalah, pelaku yang tersandung kasus pencurian, pembunuhan.
Diungkapnya, pemindahan tersebut lantaran Rutan Manna telah kelebihan kapasitas atau overload. Selain itu, 31 warga binaan tersebut juga harus mendapatkan hak-haknya. “Mereka juga harus mendapatkan haknya sebagai Warga Negara. Nah, kalau di rutan, mereka kurang mendapatkan apa-apa yang seharusnya mereka dapatkan. Di Lapas Bengkulu mereka akan mendapatkan pembinaan yang lebih baik ,” jelas Karutan.
Lanjut M Nur pemberangkatan para narapidana itu sudah dikoordinasikan dengan pihak Lapas Kelas IIA Bengkulu. Tak ingin menunda terlalu lama, pemindahan ini kita segerakan untuk diberangkatkan.