Bengkulu - Pembukaan upacara Melasti dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi Tahun 2025. Acara sakral ini digelar di kawasan Pura Segara Pantai Cemoro Sewu, Desa Kungkai Baru, Kecamatan Air Periukan, pada Kamis pagi (27/3/2025). Dimana perayaan nyepi tahun 1947 saka digelar pada Sabtu (29/3) mendatang.
Upacara Melasti merupakan salah satu rangkaian penting dalam perayaan Hari Raya Nyepi bagi umat Hindu. Tradisi ini bertujuan untuk menyucikan diri serta membersihkan berbagai sarana upacara dari pengaruh negatif, sehingga umat Hindu dapat memasuki Tahun Baru Saka dengan hati dan pikiran yang bersih. Prosesi ini biasanya dilakukan di tepi laut, sungai, atau sumber air lainnya yang dianggap suci.
Pemerintah Kabupaten Seluma mengapresiasi atas pelaksanaan Melasti yang berlangsung dengan khidmat dan penuh kekhusyukan. Ia menegaskan bahwa keberagaman budaya dan agama yang ada di Kabupaten Seluma harus terus dijaga dan dihormati sebagai bagian dari kekayaan bangsa.
“Kami sangat mengapresiasi umat Hindu di Seluma yang terus melestarikan tradisi ini dengan penuh kedamaian. Pemerintah daerah selalu berkomitmen untuk mendukung kegiatan keagamaan demi terciptanya kerukunan dan harmoni di tengah masyarakat,” ujar Suardi Staf Ahli Bidang Hukum Pemkab Seluma.
Selain dihadiri oleh jajaran pemerintah daerah, acara ini juga diikuti oleh pemuka agama, tokoh masyarakat, serta umat Hindu dari berbagai daerah di Kabupaten Seluma. Dengan mengenakan pakaian adat khas Bali, para peserta Melasti membawa sesajen dan berbagai perlengkapan upacara, yang kemudian dilarung ke laut sebagai simbol penyucian.
Sementara itu, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Seluma menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan dari pemerintah daerah yang selalu memberikan ruang bagi umat Hindu untuk menjalankan ibadah dan tradisi keagamaannya. Ia berharap kebersamaan ini dapat terus dipertahankan dalam kehidupan sosial masyarakat.
“Upacara Melasti adalah momen untuk kembali menyadari pentingnya kebersihan lahir dan batin. Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran acara ini,” ungkapnya.
Selain ritual keagamaan, acara ini juga menjadi ajang silaturahmi antarumat beragama di Kabupaten Seluma. Beberapa perwakilan dari agama lain turut hadir untuk menunjukkan solidaritas dan rasa hormat terhadap keberagaman yang ada. Hal ini semakin menegaskan bahwa toleransi dan persatuan tetap menjadi nilai utama dalam kehidupan bermasyarakat.
Setelah prosesi Melasti selesai, umat Hindu akan melanjutkan rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi, yang meliputi upacara Tawur Kesanga, Catur Brata Penyepian, dan Ngembak Geni. Dengan perayaan ini, diharapkan umat Hindu dapat menjalani tahun baru dengan ketenangan, introspeksi diri, serta semangat baru untuk kehidupan yang lebih baik.
Pemerintah Kabupaten Seluma berharap agar nilai-nilai yang terkandung dalam perayaan Nyepi, seperti kedamaian, kebersamaan, dan keseimbangan alam, dapat menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat dalam menjaga harmoni dan keberagaman di daerah ini.