KNPI Seluma Desak Kepastian Jadwal Tes P3K Tahap II: “Jangan Terus Gantung Harapan Rakyat!”

Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Seluma, Febrinanda Putra Pratama. (Bengkulutoday.com/Franky Adinegoro

Seluma, Bengkulutoday.com – Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Seluma, Febrinanda Putra Pratama, angkat suara terkait belum pastinya pelaksanaan seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) Tahap II di daerah itu. Dalam pernyataan resminya, Febrinanda menyampaikan keresahan sekaligus mendesak pemerintah daerah untuk segera menetapkan jadwal tes yang hingga kini belum juga diumumkan.

“Pemerintah bilang rekrutmen P3K Tahap II akan dilaksanakan. Tapi sampai hari ini, kalimat akan dilaksanakan itu belum berubah jadi tindakan nyata,” tegas Febrinanda, Selasa (17/6/2025).

Ia mengaku KNPI mencermati dan menghargai proses audit terhadap dugaan honorer siluman yang sedang berjalan. Namun, menurutnya, hal tersebut tidak boleh menjadi alasan untuk terus menunda hak-hak peserta yang murni dan sah.

“Kami mendukung penuh pembatalan terhadap honor siluman. Tapi di saat yang sama, kami menuntut keadilan bagi para peserta yang sudah mengabdi dan memenuhi syarat secara jujur dan legal,” lanjutnya.

Febrinanda menyoroti bahwa sejumlah daerah lain di Indonesia sudah memulai tahapan tes seleksi P3K, sementara Kabupaten Seluma belum menjadwalkan tahapan apa pun. Hal ini dinilai berpotensi merusak kepercayaan masyarakat terhadap proses rekrutmen yang semestinya legal dan transparan.

“Yang digantung hari ini bukan hanya nama-nama di atas kertas, tapi juga kepercayaan dan harapan rakyat. Diam terlalu lama bisa menjadi bentuk pengabaian, dan pengabaian yang terus berulang adalah bentuk kekerasan administrasi,” ujarnya.

KNPI Kabupaten Seluma menekankan bahwa desakan ini disampaikan secara santun namun tegas sebagai bentuk kontrol sosial dari pemuda terhadap jalannya pemerintahan. Mereka mendesak Pemerintah Kabupaten Seluma untuk segera menetapkan jadwal seleksi P3K Tahap II dan menepati janji yang sudah disampaikan kepada publik.

“Jangan terus gantung harapan rakyat. Tepati janji. Tetapkan waktu. Karena jika kepercayaan telah patah, tidak ada sistem yang bisa menyelamatkannya,” ujar Febrinanda. [Franky]