Bengkulutoday.com - Seni musik Hadroh tentunya sudah tidak asing lagi bagi umat Islam di Indonesia. Ada banyak komunitas yang melestarikan seni musik tradisional ini, salah satunya "Komunitas Pesona Ma'had" yang berisi mahasiswa dari santri Ma'had Al-jamiah UINFaS Bengkulu.
Musik Hadroh sendiri merupakan kesenian yang berisi lantunan sholawat Nabi Muhammad SAW dan lagu-lagu bernafaskan Islam yang diiringi oleh Rabana atau terbang, bass, tam-tum, tifa, keplak serta darbuka.
Salah satu anggota komunitas Pesona Ma'had, Nana Kurnianto mengungkapkan bahwasanya komunitas ini sudah berdiri selama 10 tahun.
Ia juga menjelaskan alasannya masih melestarikan seni musik Hadroh ini.
" Meskipun sekarang sudah jarang yang mengenal musik Hadroh ini, tapi saya dan teman-teman masih tetap melestarikannya. Alasannya karena dengan melestarikan seni musik ini menjadi suatu bentuk kecintaan kami terhadap Nabi Muhammad SAW, serta bentuk cinta budaya, kami ingin menjaga budaya yang sudah menjadi turun menurun sejak dulu," jelasnya, Kamis (03/10/24)
Wakil Rektor 3 Bidang kemahasiswaan UINFaS Bengkulu juga turut memberikan dukungannya terhadap komunitas ini.
"Komunitas Hadroh kita ini memang selalu kita tampilkan hampir di setiap kegiatan di kampus, karena boleh kita katakan Hadroh ini merupakan ciri khas seni yang ada di UINFaS Bengkulu. Dan saya rasa komunitas Hadroh ini memang perlu kita tingkatkan lagi kedepannya," ujar Fatimah. (Laura)