Kunjungi Pesantren di Bengkulu Utara, Mahfud MD Janjikan Kesejahteraan untuk Guru Ngaji  

Cawapres Mahfud MD janjikan kunjungan di Bengkulu Utara

Bengkulu Utara, Bengkulutoday.com -  Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD bersilaturahmi ke Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam Tegal Rejo di Desa Marga Sakti, Kecamatan Padang Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, pada Selasa (6/2/2024). 

Kedatangan mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) tersebut disambut langsung Pimpinan Ponpes Darussalam Tegal Rejo KH Mukhsin Ali dengan prosesi penyematan serban motif Merah Putih. 

Sekitar 1.200 santri, kiai, ustaz, ulama, tokoh agama hadir menyambut pasangan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden di Pilpres 2024 yang diusung PDI Perjuangan, PPP, Partai Hanura dan Partai Perindo itu. 

Mahfud MD menegaskan dirinya bersama Ganjar akan meningkatkan kesejahteraan para guru ngaji. Program insentif bagi guru ngaji itu berlaku untuk semua agama di Indonesia. Yakni, Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Buddha, dan Khonghucu. 

Sekitar 1.200 santri, kiai, ustaz, ulama, tokoh agama hadir menyambut pasangan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden di Pilpres 2024 yang diusung PDI Perjuangan, PPP, Partai Hanura dan Partai Perindo itu. Mahfud disambut hangat. Mahfud MD menegaskan dirinya bersama Ganjar akan meningkatkan kesejahteraan para guru ngaji. Program insentif bagi guru ngaji itu berlaku untuk semua agama di Indonesia. Yakni, Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Buddha, dan Khonghucu. 

"Jadi, kami memprogramkan untuk memberi honorarium yang ketat kepada guru ngaji agar ada bekal untuk hidup sehari-hari sehingga mengaji tidak gratisan, tetapi juga ada honor yang layak. Kami sediakan," katanya. 

Mahfud menjelaskan kesejahteraan para guru ngaji sangat penting karena mereka ikut selama ini turun menjadi bagian untuk mencerdaskan anak bangsa.  

Kesejahteraan guru ngaji jadi program kami. Jadi, guru ngaji itu banyak sekali orang ngajar di Madrasah-masjid mencetak orang pintar tapi gajinya nggak ada yang ngurusin," tuturnya.  

"Kesejahteraan guru ngaji jadi program kami. Jadi, guru ngaji itu banyak sekali orang ngajar di Madrasah-masjid mencetak orang pintar tapi gajinya nggak ada yang ngurusin," tuturnya.