Jakarta, Bengkulutoday.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu merilis data mengenai angka pengangguran di Bumi Merah Putih yang menunjukkan adanya kenaikan. Persisnya, tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Februari 2025 tercatat sebesar 3,24 persen, naik 0,07 persen poin dibandingkan Februari 2024.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Leni Haryati John Latief mengatakan, angka pengangguran di Provinsi Bengkulu yang mencapai 36.992 orang dari total 1.142.038 orang angkatan kerja merupakan tantangan serius yang perlu penanganan secara sistematis.
"Ini perlu kerja keras kita bersama untuk mengatasinya, tidak bisa Pemerintah Provinsi Bengkulu sendiri. Pemerintah pusat, kementerian-kementerian, DPR-nya, DPD-nya, di kabupaten/kota, semua harus mengerahkan kemampuan terbaiknya untuk menyelesaikan masalah ini," kata Hj Leni Haryati John Latief, Kamis (8/5/2025).
Lulusan Magister Administrasi Publik Universitas Bengkulu ini menjelaskan, salah satu strategi yang dapat diambil untuk mengatasi masalah pengangguran adalah memaksimalkan potensi ekonomi yang ada di Bumi Merah Putih yang dapat menyerap tenaga kerja secara besar-besaran.
"Pemerintah daerah sebenarnya sudah menggagas pengembangan agroindustri dan agrowisata. Bahkan sudah ada impian untuk membangun pabrik kopi, sawit, dan karet. Tapi ini kan butuh biaya. Inilah kenapa perlu kerja sama yang baik dengan semua pihak," ujar Hj Leni Haryati John Latief.
Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu ini mengapresiasi program ketahanan pangan di wilayah Bumi Merah Putih, yakni pembukaan Pembenihan Jagung Bhayangkara Merah Putih di Kelobak Kabupaten Kepahiang, beberapa waktu yang lalu.
"Sebagai tindaklanjut dari Asta Cita Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto. Saya kira ini hal positif yang patut didukung. Apalagi ini yang pertama di Indonesia dan ke depan ditargetkan satu desa bisa ditanam 1 hektar jagung bersama hilirisasinya di Bengkulu. Kita doakan ini berhasil dan dengannya terbuka lapangan kerja secara signifikan," demikian ungkap Hj Leni Haryati John Latief.
Untuk diketahui, angka pengangguran di Bengkulu ini patut menjadi perhatian serius mengingat lulusan perguruan tinggi menjadi kelompok yang paling banyak terdampak.
Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu dilihat dari tingkat pendidikan, lulusan perguruan tinggi mencatatkan peningkatan pengangguran paling signifikan naik hingga 3,47 persen poin dibandingkan tahun lalu.