Legenda Danau Dendam Tak Sudah

Danau Dendam Tak Sudah

Bengkulutoday.com -  Danau Dendam Tak Sudah adalah sebuah danau yang terletak di Provinsi Bengkulu, tepatnya di Kelurahan Dusun Besar, Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu. Danau Dendam Tak Sudah ini memiliki luas keseluruhan 557 dan luas permukaan 67 hektar.

Yang menjadi daya tarik dari Danau Dendam Tak Sudah ini adalah karena airnya yang hitam jika dilihat dari dekat dan akan menjadi biru jika dilihat dari jauh sehingga  membuat orang penasaran ditambah dengan pemandangan yang bagus dan suasananya juga tenang. Tempat wisata ini sudah berdiri sekitar dua puluh tahun lamanya. 

Sekitar danau juga terdapat banyak warung pedagang yang berjualan makanan dan minuman, jumlahnya kurang lebih sekitar dua puluh warung yang ada di pinggir danau tersebut. Satu warung memiliki 4 sampai 6 kursi serta luas warungnya sekitar 8-9 meter. Kursi tersebut hanya berlaku untuk para pengunjung yang ingin menikmati pemandangan danau saja. 

"Agung Syarif [34] mengatakan bahwa sebenarnya dulu sangat dilarang untuk mendirikan warung dan  berjualan di pinggir danau ini oleh sat pol pp, namun seiring berjalannya waktu tidak ada lagi pengusiran oleh sat pol pp, tapi setiap pedagang akan dikenai pajak setiap tahunnya, setiap warung harus membayar sebesar Rp. 5000 ujarnya," Sabtu (15/1/2022). 

Untuk wahana di Danau Dendam Tak Sudah ini dulunya memang ada, nama wahananya yaitu kano atau yang lebih dikenal dengan sebutan perahu, namun wahana ini tidak berlangsung lama karena resiko angin yang kencang dan tempat untuk berputar terlalu sempit ditambah kurangnya minat dari pengunjung, Akhirnya perahu tersebut tidak beroprasi lagi sampai sekarang. 

"Salah seorang pengunjung mengatakan bahwa airnya cukup bersih, udaranya sejuk, namun tempat parkirnya yang kurang diperhatikan sehingga jika ingin parkir dipinggir jalan agak was was takut motor hilang atau ketabrak mobil dan  motor yang nyasar," ungkap Junita (22), Sabtu (15/1/2022)

Mengutip dari Wikipedia, Ada beberapa legenda yang beredar di masyarakat sekitar berhubungan dengan keberadaan Danau Dendam Tak Sudah. Diantaranya legenda buaya buntung, Keramat Pintu Air, Keramat Danau, lintah raksasa, hingga dam tak sudah.

Namun masyarakat setempat jika ditanya masalah sejarahnya, mereka hanya menjawab bahwa nama danau ini terbentuk dari kisah legenda Dam Tak Sudah.  

Kisah dari nama yang cukup aneh di telinga tersebut terkait dengan pembangunan dam oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Konon, koloni membangun bendungan untuk menampung banjir. Tapi, hingga penjajahan berakhir, bendungan itu tak kunjung usai dan ditinggalkan begitu saja. Akibatnya, luka dan dendam penduduk Bengkulu tak berkesudahan. Ada juga yang mengaitkan nama Dendam Tak Sudah berasal dari Dam Tak Sudah. (Dera)