Masih Pandemi Covid-19, Kegiatan Suluk Kembali Ditiadakan

Gedung Suluk di Desa Suka Datang Kecamatan Curup Utara

Curup, Bengkulutoday.com – Ketua umum Thoreqat Naqsyabandiyah Kabupaten Rejang Lebong, M Eddy Rusman mengatakan, tahun ini pihaknya kembali meniadakan kegiatan suluk untuk tahun ketiga atau sejak adanya pandemi covid-19 tahun 2020 lalu.

“Ini merupakan tahun ketiga kita tidak menggelar kegiatan suluk atau kajian dzikir di Gedung Suluk di Desa Suka Datang Kecamatan Curup Utara, Rejang Lebong ini. Kita ikuti saja aturan pemerintah,” ujar Eddy saat ditemui di rumahnya.

Menurutnya, ia tidak berani untuk membuka kegiatan itu lantaran takut tidak bisa menahan jumlah peserta. Apalagi sudah sejak tahun 2020 lalu kegiatan ini tidak dilaksanakan, ditakutkan membeludak. Karena jika mengacu pada tahun-tahun sebelumnya, dalam dua gelombang pesertanya bisa mencapai 700-an orang.

Biasanya, kegiatan suluk ini dilaksanakan mulai tanggal 3 Ramadhan hingga 13 Ramadhan atau selama 10 hari untuk gelombang pertama. Kemudian gelombang kedua dimulai pada tanggal 17 Ramadhan hingga 27 Ramadhan. 
Namun, kendati diliburkan untuk kegiatan suluk namun para jemaah masih diwajibkan untuk melakukan dzikir dan amalan-amalan lainnya di rumah masing-masing. Kemudian ada juga kegiatan kajian dengan bimbingan guru dari Thoreqat Naqsyabandiyah namun dengan skala kecil di setiap desa/kelurahan.

“Jadi kalau yang sifatnya amalan dari Thoreqat Naqsyabandiyah ini tidak ada liburnya. Mereka tetap harus mengamalkannya dirumah, dalam kehidupan sehari-hari,” lanjutnya.

Sehingga, selama kegiatan Suluk diliburkan gedung Suluk di Desa Suka Datang Kecamatan Curup Utara, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu itu sepi. Padahal biasanya selama bulan Ramadhan gedung ini selalu ramai dan juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar. Mengingat jemaah yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. (yon)