Media Asing Soroti Judi Online di Indonesia Layaknya "Menghisap Darah" Masyarakat

Jadi Sorotan Media Asing, Peredaran Judi Online di Indonesia Layaknya "Menghisap Darah" Masyarakat

Bengkulutoday.com - Pemberantasan maraknya judi online di Indonesia ternyata menjadi sorotan media asing Reuters.com, pada Jumat (14/6/2024). Dalam laman tersebut disiarkan dengan judul  "Indonesia vows to crack down on 'blood sucking' online gambling". 

Yang diartikan Indonesia berkomitmen untuk menindak perjudian online yang menghisap darah. Wajar saja karena di beberapa pekan ini banyak ditemukan korban dari judi online yang tidak memandang bulu profesinya hingga dapat merenggut banyak nyawa.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyebutkan dalam media asing itu, perjudian sangat memperhatinkan bahkan banyak menyedot darah masyarakat indonesia. Perkara perjudian online ini dikatakan Budi, kerap menjadi permasalahan utama di dalam hubungan rumah tangga.

"Masalah ini telah menarik lebih banyak perhatian publik dalam beberapa bulan terakhir karena banyaknya insiden. Ini akan menjadi puncak gunung es di Negara Indonesia," ujarnya ke Reuters.

Parahnya lagi hingga saat ini putaran uang judi online di Indonesia tembus mencapai 427 Triliun rupiah. Hal ini menjadi keuntungan besar bagi para pelaku oknum bandar judi online yang ada di Indonesia untuk terus bergerak tanpa ada halangan apapun.

Kendati hal itu, Budi menegaskan Pemerintah juga sudah berupaya keras dalam menangani pemberantasan judi online ini dengan menutup sekitar 2,1 juta situs web. Dalam laman itu juga menyebutkan, server judi online yang digunakan sebagian besar berasal dari Kamboja dan ribuan orang Indonesia bekerja di sana untuk mengoperasikannya. 

"Pihak berwenang telah membekukan ribuan rekening bank dan akan segera secara resmi membentuk satuan tugas," tandas Budi. 

Dikutip dari reuters meningkatnya popularitas perjudian di Indonesia terutama di kalangan masyarakat yang berpendapatan rendah. Hal ini merugikan produktivitas jangka panjang dan menjerat masyarakat dalam kemiskinan.

Judi online juga sebagai penyebab meningkatnya kejahatan di beberapa daerah, tingginya angka perceraian hingga meningkatnya jumlah masyarakat Indonesia yang mengambil pinjaman berbunga tinggi.

Presiden RI Joko Widodo juga meminta agar seluruh aparat hukum dan pemerintah menangani serius permasalahan peredaran judi ini. 

“Berjudi tidak hanya bertaruh pada uang,” katanya. 

“Perjudian bertaruh pada masa depan, baik masa depan Anda sendiri, keluarga Anda, atau anak-anak Anda," tegas Jokowidodo.