Membanggakan, Atlet dari Desa di Rejang Lebong Meraih Medali di PON Papua

Egi Patli Pranata (kiri)

Curup, Bengkulutoday.com - Siapa sangka, salah satu atlet Bengkulu peraih medali perunggu di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua dari cabang olahraga lempar lembing putra, Egi Patli Pranata ternyata bukanlah berasal dari kota dengan berbagai kelengkapan sarana dan prasarana olahraga. Namun, atlet muda berbakat ini ternyata berasal dari Desa Suka Datang Kecamatan Curup Utara Kabupaten Rejang Lebong (RL).

Menurutnya selama masa pandemi corona ini,ia harus rajin berlatih mandiri karena tidak ada kejuaraan. Bahkan menurutnya persiapan dari Pengprov Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Bengkulu untuk atlet PON juga sangat mepet. Jika di Provinsi lain sudah melakukan Pelatda selama 2 tahun sebelum PON digelar. Sedangkan di Bengkulu khususnya cabang olahraga lempar lembing hanya empat bulan saja.

"Sehabis Porwil Bengkulu kita berhenti total selama sekitar 1 tahun lebih dan baru mempersiapkan diri selama 4 bulan untuk persiapan PON. Ini berbeda dengan daerah lain yang persiapannya sampai dua tahun. Apalagi khususnya saya inikan statusnya mahasiswa yang ngekos, sehingga untuk jadwal latihan dan nutrisi tidak terkontrol  dengan baik, berbeda jika kita dalam status Pelatda," kata Egi. 

Ia berharap untuk persiapan PON XXI di Sumatera Utara dan Aceh dilakukan sejak dini. Sehingga Bengkulu bisa meraih banyak medali di ajqng tersebut. Bahkan secara pribadi Egi optimis bisa meraih emas. Karena pada PON XX Papua laku Egi hanya kalah beberapa centimeter saja dari lemparan atlet Papua Agustinus Mahuze dengan jauh lemparan 64,58 meter. Sedangkan emas berhasil diraih oleh atlet Sumatera Utara, Abdul Hafiz dengan lemparan sejauh 71,03 meter. 

Selain menyoroti pendeknya waktu persiapan, Egi juga menyebut bahwa hujan menjadi kendala tersendiri saat pertandingan berlangsung di Mimika Sport Complex, Kabupaten Mimika, Papua. Sehingga lemparannya tidak bisa maksimal, sehingga hanya berhasil meraih perunggu. 

"Saingan terberat saya memang dari Papua dan Sumatera Utara itu, karena mereka semuanya senior. Namun karena faktor usia itulah di PON XXI nanti saya menaegetkan bisa meraih emas. Saya mengucapkan terimakasih atas dukungan dari semua pihak, termasuk dukungan dari masyarakat Bengkulu," tutup mahasiswa semester V Universitas Bengkulu ini. 

Sebelumnya,Egi juga telah berhasil memecahkan rekor nasional remaja dan rekor di ajang ASEAN School Games (ASG) 2019 yang diselenggarakan di Semarang. (yon)