Miris! Jembatan Rusak Parah, Warga Tanjung Aur II Terpaksa Gunakan Rakit untuk Angkut Jenazah

warga saat membawa Jenazah

Bengkulu Selatan, Bengkulutoday.com - Miris dan sangat menyedihkan, di usia Kabupaten Bengkulu Selatan yang sudah 75 tahun berdiri masih ada pemandangan aneh yang jarang ditemukan di Kabupaten lain.

Dari sisi anggaran APBD Kabupaten Bengkulu Selatan yang mencapai Rp 1 Triliun dan Anggaran Miliaran  mengucur ke desa-desa, namun mirisnya masih ada jembatan gantung rusak parah yang belum tersentuh anggaran perbaikan.

Lantaran jembatan gantung yang rusak parah itulah, terpaksa Warga Desa Tanjung Aur II Kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan mengangkut jenazah ke tempat pemakaman menggunakan rakit, itu karena lokasi Tempat Pemakaman Umum (TPU) terletak di seberang sungai.

Sekira pukul 10.00 WIB Alamrhum Rejaman (90) dimakamkan di TPU Desa Tanjung Aur II, lagi-lagi pihak keluarga dan dibantu warga menyeberangkan jenazah dengan menggunakan rakit tradisional yang terbuat dari bambu.

Diceritakan Sulaiman dirinya sengaja datang melayat ke rumah duka untuk menghadiri  pemakaman tersebut.

“Saya melihat langsung, jenazah beserta keranda dibawa ke seberang sungai pakai rakit,Karena jembatan gantung sudah rusak parah,” ujar Sulaiman

Sambung Sulaiman,kejadian seperti bukan hanya baru ini saja,bahkan ini kejadian yang kedua kali yang Ia ketahui proses pemakaman jenazah yang di bawa warga menggunakan rakit untuk menuju pemakaman di desa Tanjung Aur II.

"Pengetahuan saya pada tahun 2017 yang lalu hal seperti juga terjadi karena akibat jembatan rusak parah, kemudian di tahun 2024 ini, kembali terjadi hal yang serupa,harusnya pemerintah daerah cepat tanggap karena jembatan tersebut merupakan akses warga desa Tanjung Aur II," kata Sulaiman

Sementara itu, Yadi Kepala Desa Tanjung Aur II saat dihubungi via ponsel, Sabtu (16/3/2024) membenarkan bahwa warga setempat harus berenang menyeberangi sungai untuk mengantarkan jenazah ke tempat peristirahatan yang terakhir.

"Iya betul, ada warga kami telah menyeberangi sungai untuk mengantarkan jenazah ke pemakaman, karena hingga saat ini jembatan yang biasanya menjadi akses warga rusak parah akibat banjir bandang pada bulan Februari yang lalu," kata Yadi.

Ia berharap pemerintah setempat dapat segera merespons keluhan masyarakat, dan segera memperbaiki jembatan penghubung ke lokasi pemakaman tersebut.

"Harapan kami, ya mudah-mudahan pemerintah pusat ataupun daerah melihat keluhan masyarakat setempat agar kejadian tersebut tidak terulang kembali," tutup Yadi Kades Tanjung Aur II.