Miris! Siswa SDN 13 Seluma Belajar di Ruang Bekas Perpus, Plafon Jebol, Toilet Pun Hanya Satu!

Ruang belajar siswa kelas II SDN 113 Seluma yang merupakan bekas ruang perpustakaan. (Bengkulutoday.com/Franky Adinegoro)

Seluma, Bengkulutoday.com – Kondisi bangunan dan fasilitas di SD Negeri 13 Seluma sangat memprihatinkan. Sekolah yang terletak di pintu masuk Kabupaten Seluma ini menghadapi berbagai keterbatasan sarana belajar, hingga para siswa terpaksa menggunakan ruang bekas TK dan perpustakaan untuk kegiatan belajar mengajar.

Kepala SDN 13 Seluma, Suhirmanudin, saat ditemui pada Kamis (8/5/2025), mengungkapkan bahwa sejumlah ruang kelas tak layak pakai. Bahkan, siswa kelas dua belajar di ruang bekas perpustakaan yang plafonnya bolong dan dindingnya penuh retakan.

“Kondisi bangunan sangat memprihatinkan, dari cat, fisik gedung, hingga plafon yang sudah hancur. Kelas dua belajar di ruangan bekas perpustakaan yang tak lagi layak,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa siswa kelas lainnya terpaksa belajar di bekas gedung TK karena kekurangan ruang kelas. Mirisnya, fasilitas sanitasi di sekolah ini sangat terbatas.

“WC siswa itu sudah tidak ada lagi, rusak total. Yang tersedia hanya satu WC guru yang terpaksa digunakan bersama oleh 167 siswa dan guru. Sangat tidak ideal,” ungkap Suhirmanudin.

Menurutnya, idealnya satu toilet digunakan maksimal oleh 50 siswa, namun kenyataannya saat ini satu WC digunakan seluruh penghuni sekolah. Kondisi ini tentu mengganggu kenyamanan dan kebersihan lingkungan belajar.

Ia juga menceritakan bahwa sebelum mendapatkan bantuan mebeler, siswa SDN 13 terpaksa belajar dengan duduk di lantai selama hampir dua tahun. Meja belajar pun dibuat sendiri oleh pihak sekolah demi memastikan siswa tidak menulis langsung di lantai.

“Mejanya kami buat sendiri karena kursinya banyak tapi mejanya tidak ada. Itu inisiatif dari kami supaya anak-anak tetap bisa belajar,” katanya.

SDN 13 Seluma
Gedung bekas TK disulap jadi ruang belajar siswa, karena keterbatasan ruang kelas. (Bengkulutoday.com/Franky Adinegoro

 

Rehabilitasi terakhir yang dilakukan di sekolah ini tercatat pada tahun 2016, itu pun hanya untuk ruang kepala sekolah. Gedung baru terakhir dibangun sekitar tahun 2011 hingga 2013. Sejak itu, tidak ada pembangunan signifikan yang dilakukan.

Dengan kondisi tersebut, pihak sekolah berharap besar kepada pemerintah daerah untuk segera turun tangan memperbaiki fasilitas dan sarana pendukung di SDN 13 Seluma.

“Kalau bisa dibantu membangun SD ini, alhamdulillah. Kami berharap pemerintah bisa turun meninjau langsung dan memberikan perhatian,” pungkas Suhirmanudin.

SDN 13 Seluma, yang berada di jalur strategis pintu masuk kabupaten, kini menjadi potret nyata bagaimana infrastruktur pendidikan dasar masih jauh dari kata layak. Pemerintah daerah diminta segera mengambil langkah konkret untuk menjamin hak belajar anak-anak Seluma. (Franky)