Momentum Ekonomi Bengkulu

ilustrasi

Oleh: Boby Fernando (ASN BPS Kabupaten Lebong)
Bengkulutoday.com - Berita Resmi Statistik (BRS) yang dirilis BPS Provinsi Bengkulu pada tanggal 1 November 2021, menggambarkan bagaimana momentum tumbuhnya perekonomian Bengkulu. Kenaikan harga komoditas sektor pertambangan (batubara) dan sektor pertanian (sawit/Crude Palm Oil) dapat dimanfaatkan dengan baik dalam mengerek kenaikan perekonomian.

Nilai Ekspor Bengkulu Periode September 2021 mencapai US$ 26,87 juta, meningkat 16,35 persen dibandingkan dengan bulan Agustus 2021, dan meningkat sebesar 168,71 persen apabila dibandingkan dengan bulan September 2020, dimana apabila ditelusuri lebih jauh komoditas batubara yang diekspor melalui Pelabuhan pulau baai berkontribusi sebesar 83,7% dari total ekspor. 

Seiring dengan kenaikan harga batubara, kenaikan harga sawit/CPO juga memberikan angin segar bagi perekonomian Bengkulu sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani perkebunan. Berdasarkan Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Bengkulu, Perubahan Nilai Tukar Petani (NTP) terbesar yaitu berada pada sektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 3,79 persen (Periode Oktober 2021 dibandingkan September 2021). Artinya, pada periode tersebut terjadi peningkatan pendapatan petani perkebunan rakyat sebesar 3,79 persen dibandingkan pengeluarannya. Sederhananya, tingkat kesejahteraan petani perkebunan rakyat membaik dibandingkan periode sebelumnya. 

Momentum perbaikan ekonomi ini dikarenakan adanya peningkatan beberapa harga komoditas yang tinggi. Dalam jangka panjang kenaikan harga beberapa komoditas akan memicu baik langsung maupun tidak langsung kenaikan harga (inflasi) komoditas lainnya. Misalnya kenaikan harga batubara mengakibatkan biaya listrik dan biaya industri-industri yang menggunakan batubara misalnya industri semen menjadi mahal sehingga dapat meningkatkan harga listrik dan harga semen, disisi lain harga CPO yang tinggi mengakibatkan kenaikan harga (inflasi) pada minyak goreng dikarenakan CPO merupakan bahan baku minyak goreng.

Kenaikan beberapa komoditas kebutuhan pokok masyarakat ini akan menurunkan daya beli masyarakat. Untuk itu diperlukan beberapa perhatian khusus pemerintah dalam menjaga perbaikan ekonomi dengan tetep menstabilkan harga.

Dilain sisi, konferensi tingkat tinggi perubahan iklim, Climate Change Conference (COP26) yang dimulai tanggal 1 November 2021 di Inggris sedang membahas dan mengupayakan pengurangan emisi karbon , mengutip pernyataan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya “Indonesia akan mendekati pada kondisi sebagai penyerapan karbon netto di sektor Kehutanan dan Penggunaan Lahan (FOLU), kemudian juga berencana untuk mengurangi penggunaan batubara secara bertahap hingga 60% pada tahun 2050 serta akan bergerak maju menuju kondisi tanpa emisi netto pada tahun 2070. Sehingga dalam jangka panjang momentum peningkatan ekonomi ini tidak akan berjalan dengan baik.  Menariknya terdapat satu lagi momentum peningkatan perekonomian yang sangat baik dalam jangka padek maupun jangka Panjang.

Momentum Ekonomi Bengkulu yaitu Sektor Pariwisata Momentum Peningkatan Perekonomian Provinsi Bengkulu yang sangat baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang yaitu Sektor Pariwisata. Kejenuhan masyarakat menghadapi pandemi Covid-19 akan memicu masyarakat balas dendam, dari sebelumnya berdiam diri dirumah menuju merefreshingkan diri ketempat wisata.

Hal ini menjadi momentum perbaikan ekonomi yang sangat baik bagi pariwisata Bengkulu. Salah satu Indikator yang dapat melihat perkembangan sektor pariwisata yaitu Tingkat Penghuni Kamar (TPK) hotel. Tingkat Penghuni kamar (TPK) hotel adalah perbandingan antara banyaknya malam kamar yang terpakai dengan banyaknya malam kamar yang tersedia.

Berdasarkan Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Bengkulu, Dari 10 Provinsi yang ada di Pulau Sumatera, Provinsi Bengkulu menempati urutan TPK hotel berbintang tertinggi se-Sumatera pada September 2021 yaitu sebesar 56,58 persen, naik 24,58 poin dibandingkan TPK hotel berbintang pada bulan Agustus 2021.

Hal ini menunjukkan bahwa Provinsi Bengkulu lebih diminati untuk dikunjungi se-Sumatera pada Bulan September 2021. Hal ini akan terus berlanjut seiring dengan meredanya Covid-19, yang memicu masyarakat untuk bisa berlibur ketempat wisata.

Momentum ini akan lebih baik jika pemerintah dapat memanfaatkannya dengan terus mempromosikan keindahan pariwisata Bengkulu, memperbaiki fasilitas pariwisata yang sudah ada dan membuat baru wisata-wisata lainnya. Benar, Bengkulu memang bukan Provinsi Perlintasan, Tapi bisa menjadi Provinsi Tujuan. Tujuan Pariwisata.