Bengkulu – Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik dan memastikan informasi tersampaikan dengan baik kepada masyarakat maupun pegawai, Kepala Sub Seksi Pengelolaan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Bengkulu, Aziz Owairan, melakukan inventarisasi menyeluruh terhadap papan informasi yang berada di lingkungan rutan, Sabtu (1/11). Kegiatan ini meliputi penelusuran data dan pengecekan papan informasi yang terpasang di ruang pelayanan publik hingga area perkantoran internal.
Inventarisasi tersebut dilakukan sebagai langkah awal untuk melakukan peremajaan serta penyesuaian konten informasi sehingga tetap relevan dan sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan. Dalam kesempatan tersebut, Aziz Owairan menegaskan pentingnya informasi yang jelas, mudah dipahami, dan mudah diakses oleh masyarakat.
“Informasi yang tertata dengan baik merupakan salah satu bentuk transparansi layanan. Dengan adanya pembaruan dan kesesuaian konten, kami berharap masyarakat, terutama keluarga WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan), dapat memahami alur layanan serta hak dan kewajiban mereka secara jelas,” ujar Aziz.
Selain memastikan keterbukaan informasi kepada publik, langkah inventarisasi ini juga bertujuan menyesuaikan informasi internal yang dibutuhkan oleh jajaran pegawai Rutan Bengkulu. Hal tersebut penting untuk mendukung kelancaran administrasi, meningkatkan kedisiplinan kerja, serta memastikan setiap pegawai memahami tugas dan prosedur operasional dalam pelaksanaan layanan pemasyarakatan.
Proses inventarisasi dilakukan secara bertahap dengan meninjau satu per satu papan informasi yang terpasang. Beberapa aspek yang menjadi fokus evaluasi meliputi kondisi fisik papan informasi, pembaruan materi informasi, kesesuaian dengan regulasi terbaru, hingga peletakan papan agar mudah dilihat oleh pengunjung dan pegawai.
Aziz menambahkan bahwa pembaruan informasi ini merupakan bentuk komitmen Rutan Bengkulu dalam mendukung program pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). “Kami ingin memastikan bahwa informasi yang kami sampaikan benar-benar membantu, bukan sekadar formalitas. Transparansi merupakan bagian penting untuk mewujudkan pelayanan yang profesional dan berintegritas,” pungkas Aziz.