Pemanfaatan Azolla Sebagai Bahan Pembuatan Pupuk Organik

Azolla

Oleh Fahmi Rasyaad Alkari, NPM  : E1J018051, Kelas : A, Tugas : BIOTEKNOLOGI PERTANIAN, Dosen : Prof. Ir. Marulak Simarmata., M.Sc., Ph.D

Azolla merupakan tumbuhan dari jenis paku-pakuan yang mampu tumbuh dipermukaan air, seperti kolam, danau, rawa dan pesawahan. Azolla merupakan tumbuhan paku air yang daunnya mengapung di permukaan, sedangkan akarnya menggantung di bawah air. Tumbuhan azolla mampu tumbuh baik di daerah beriklim tropis, azolla bisa ditemui di negara-negara Amerika, Australia dan Asia, termasuk di Indonesia azolla bisa ditemui. ukuran dari azolla sangat kecil yakni kisaran 1-2CM saja, untuk beberapa jenis dari azolla mempunyai warna daun hijau muda, hijau merah dan hijau oranye pada daunnya. Azolla mengandung Nitrogen (N) 3 – 5% dari bobot azolla,
fospor (P) 0,5 sampai 0,9% Kalium (K) 2-4,5%. Protein 31,25%,LEMAK 7,5%,Karbohidrat 6,5 %,Gula Terlarut 3,5 %,Serat Kasar 13 %. Azolla mampu mengikat Nitrogen (N) di udara sehingga dengan menanam azolla akan membantu menyuplai unsur hara terutama Nitrogen dan menghemat pembelian Urea. Azolla juga bisa dijadikan pupuk hijau yang kaya unsur hara. Kandungan Azolla mampu memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman, rekomendasi pemberian Azolla segar untuk 1 hektar sekitar 20 ton, jika berbentuk kompos hanya 5-6 ton per hektar.

Jenis-Jenis Azolla

  1. Azolla pinnata
  2. Azolla Japonica Franch Azolla Filiculoides Azolla Nilotica
  3. Azolla Mexicana Azolla Mixrophylla Azolla Caroliniana

Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.

Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya. Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian, dan limbah kota (sampah).

Penggunaan pupuk organik dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas lahan dan dapat mencegah degradasi lahan. Sumber bahan untuk pupuk organik sangat beranekaragam, dengan karakteristik fisik dan kandungan kimia yang sangat beragam sehingga pengaruh dari penggunaan pupuk organik terhadap lahan dan tanaman dapat bervariasi. Selain itu, peranannya cukup besar terhadap perbaikan sifat fisika, kimia biologi tanah serta lingkungan. Pupuk organik yang ditambahkan ke dalam tanah akan mengalami beberapa kali fase perombakan oleh mikroorganisme tanah untuk menjadi humus. Bahan organik juga berperan sebagai sumber energi dan makanan mikroba tanah sehingga dapat meningkatkan aktivitas mikroba tersebut dalam penyediaan hara
tanaman.

Pupuk dari Azzola memiliki kandungan yang lebih baik dan lebih lengkap daripada kompos hijau (kompos dapur atau sampah halaman) atau POC biasa. Kelebihan lainnya adalah ketersediaan bahan utama yaitu Azolla yang cukup banyak dan cepat penyebarannya, begitu juga waktu panen pupuk yang relatif lebih cepat dibanding
kompos biasa. Kalau kompos biasa perlu waktu berbulan-bulan untuk prosesnya, sedangkan Azzola ini cukup 1-2 minggu sudah bisa dipanen matang.

Prospek azolla sebagai pupuk hijau sumber nutrisi tanaman

Azolla dapat digunakan sebagai sumber nutrisi bagi tanaman karena di dalamnya mengandung banyak unsur makro dan mikro walaupun dalam jumlah yang relatif sedikit. Dari sudut pandang lain, penggunaan azolla merupakan langkah awal menuju ke arah pertanian organik karena dengan penambahan azolla ke dalam tanah dalam jangka waktu lama diharapkan akan dapat meningkatkan hasil dan memperbaiki sifat fisika, kimia serta biologi tanah. Namun cara ini tergolong sedikit lama karena padatan azolla yang dibenamkan ke dalam media tanam harus melalui proses dekomposisi bahan organik terlebih dahulu sebelum dapat digunakan oleh tanaman, maka dari itu untuk mempercepat penggunaan nutrisi yang terdapat dalam padatan azolla dibuatlah ekstrak azolla yang mempunyai C/N rasio lebih rendah (9-13) dan pemberian ekstrak ke dalam media tanam dapat langsung dipergunakan tanaman tanpa harus menunggu proses dekomposisi.

Pembuatan ekstrak azolla diharapkan dapat penyediaan hara dapat langsung digunakan oleh tanaman, karena masih terkandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman baik dengan pemberian langsung ke dalam media tanam maupun sebagai pupuk daun yang diberikan dengan cara penyemprotan.

Berdasarkan komposisi kimia tersebut, azolla bisa digunakan sebagai pupuk untuk mempertahankan kesuburan tanah. Setiap hektar areal memerlukan azolla sejumlah 20 ton dalam bentuk segar, atau 6-7 ton berupa kompos (kadar air 15 persen) atau sekitar 1 ton dalam keadaan kering. Bila azolla diberikan secara rutin setiap musim tanam, maka suatu saat tanah itu tidak memerlukan pupuk buatan lagi. Hal itu dimungkinkan, karena pada penebaran pertama 1/4 bagian unsur yang dikandung azolla langsung dimanfaatkan oleh tanah. Seperempat bagian ini, setara dengan 65 Kg pupuk Urea. Pada musim tanam KE-2 dan ke-3, azolla mensubstitusikan 1/4-1/3 dosis pemupukan (untuk tanaman semusim). Dibanding pupuk buatan, azolla memang lebih ramah lingkungan karena
kemampuannya mengikat Nitrogen langsung dari udara sebagai pupuk nitrogen azolla

Cara Membuat Pupuk Cair Azolla

1.    Pertama campurkan azolla dengan air, gula merah, dan MOL atau Emx. Untuk jumlah mol atau emx yang digunakan adalah sebanyak satu sendok makan saja.
2.    Jika bahan sudah dicampur hingga menjadi satu maka dapat diletakkan kedalam kotak plastik atau botol plastik, dan wadah lainnya juga dapat digunakan yang
terpenting terdapat tutup.
3.    Setelah itu diamkan campuran azolla di dalam wadah tersebut selama seminggu dan jika sudah maka akan ada aroma yang muncul seperti fermentasi tape. Jika sudah
seperti itu maka azolla dapat dipanen dan kemudian tutupnya juga dapat dibuka tutup untuk membuang sisa gas fermentasi.
4.    Cara memanen pupuk azolla ini yaitu dengan menyaring cairan yang terdapat
dalam wadah utama ke wadah lainnya dan kemudian bagian ampas azolla dapat digunakan sebagai campuran yang diberikan pada komposter. Ampas tersebut dapat juga diangin anginkan dan kemudian ditabur pada media tanam.

Cara Membuat Pupuk Kompos Azolla
1.    Tumpuk azolla dengan ketebalan sekitar 10 cm dan letakkan kedalam komposter.
2.    Taburkan bekatul atau dedak secara merata pada tumpukan azolla tersebut.
3.    Beri semprotan larutan em dan juga gula merah.
4.    Jika sudah maka beri tumpuk azolla kembali dengan ketinggian tebal yang sama dan
untuk tahap b dan tahap c dilakukan secara ulang.
5.    Setelah itu tutup rapat bagian komposter dan biarkan selama 1 minggu.
6.    Setelah 1 minggu maka pupuk azolla dapat diangin anginkan terlebih dahulu baru
dapat dicampurkan pada media tanam.