Kepahiang – Tim dosen dari berbagai bidang ilmu yang terdiri dari Yusnia, M.Pd., Septi Johan, S.Si., M.Si., dan Elwan Stiadi, M.Pd. telah melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dengan skema Iptek bagi Masyarakat (Ipteks). Kegiatan ini berfokus pada pendampingan penerapan literasi budaya dan kewargaan berbasis budaya lokal tradisi Sekujang untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa di SDN 06 Tebat Karai, Kabupaten Kepahiang.
Mitra utama dalam kegiatan ini adalah SDN 06 Desa Tebat Karai yang terletak di Jalan Lintas Sengkuang, Desa Tapak Gedung, Kelurahan Tebat Karai, Kabupaten Kepahiang. Melalui program ini, tim dosen memberikan pendampingan kepada guru kelas IV dalam mengimplementasikan literasi budaya dan kewargaan yang berakar dari tradisi budaya Sekujang, yang merupakan salah satu warisan budaya lokal setempat.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para guru dalam menerapkan literasi budaya dan kewargaan dalam pembelajaran yang inovatif di kelas mereka. Dengan pendekatan yang berbasis pada tradisi lokal, diharapkan siswa dapat mengembangkan keterampilan sosial yang lebih baik dan memahami pentingnya budaya serta nilai-nilai kewargaan dalam kehidupan sehari-hari.
Sasaran utama dari program ini adalah guru kelas IV dan siswa SDN 06 Tebat Karai serta siswa dari SDN sekitarnya. Dengan adanya pendampingan ini, diharapkan para guru dapat mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal dalam proses belajar mengajar, sehingga menciptakan suasana belajar yang lebih kontekstual dan relevan bagi para siswa.
Kegiatan PKM ini tidak hanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi para guru, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi pelestarian budaya lokal dan peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Kepahiang. Tradisi Sekujang yang diwariskan secara turun-temurun kini mendapatkan tempat yang lebih signifikan dalam dunia pendidikan, memberikan dampak jangka panjang bagi pembentukan karakter siswa.
Dengan semangat pengabdian, tim dosen berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi pengembangan literasi budaya dan kewargaan di sekolah-sekolah lainnya, sehingga semakin banyak siswa yang mampu memahami dan mengapresiasi kekayaan budaya lokal sebagai bagian penting dari identitas mereka.