Bengkulu - Kondisi Lapas dan Rutan di Bengkulu saat ini masih terbilang jauh dari isu negatif citra masyarakat. Hal ini langsung disampaikan oleh Pembina Keamanan Madya Ditjen Pemasyarakatan (Ditjenpas) Bidang Pengamanan dan Intelijen Kemenkumham RI Adhi Yanriko, usai diwawancarai saat menghadiri Rakor Kinerja Teknis Pengamanan dan Intelijen di Hotel Nala Bengkulu Rabu (25/7/2024).
"Sampai sekarang laporan terkait informasi negatif terhadap pengamanan yang menganggu ancaman lapas dan rutan di Bengkulu belum ada, kondisi saat ini masih kondusif," terangnya.
Permasalahan yang menjadi krusial saat ini di Lapas dan Rutan salah satunya penyelundupan barang terlarang narkoba. Ditjenpas tegas tidak mentolerir petugas pemasyarakatan yang terlibat dalam permasalahan itu.
Sanksi yang dijerat bagi oknum petugas diantaranya dilakukan pemindahan tugas hingga pemecatan tidak dengan hormat. Lebih lanjut, narapidana dan tahanan khususnya yang ada di Bengkulu apabila ditemukan masih bermasalah dengan penyelundupan narkoba agar segera dipindahkan ke Lapas Nusakambangan.
"Permasalahan narkoba ini menjadi atensi kita bersama. Kami terus melakukan monitoring apabila ada napi maupun tahanan yang sudah berulang kali bermasalah narkoba, maka segera dipindahkan ke Lapas Nusakambangan," ucapnya.
Terpisah, peran intelijen bagi petugas pemasyarakatan sangat diperlukan dalam menghadapi potensi ancaman keamanan dan ketertiban salah satunya permasalahan penyelundupan narkoba tersebut.
"Maka dari itu kegiatan ini memberikan pengetahuan peran intelijen bagi petugas pemasyarakatan. Ini perlu kita sampaikan karena di beberapa wilayah terkait kinerja intelijen ini masih belum optimal. Kami sangat mengapresiasi upaya kemenkumham bengkulu, divisipas kemenkumham bengkulu serta jajaran UPT yang ada dalam memfasilitasi kegiatan ini, " sambungnya.