Peranan Indonesia di ASEAN Terhadap Dampak Covid-19

kepala negara anggota ASEAN

Oleh: Rissa Janniah Fakultas Hukum Unib

Bengkulutoday.com - Penyakit virus corona (Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona yang baru-baru ini melanda wuhan, Tiongkok. Hingga saat ini ada kurang lebih 53,9 jt kasus Covid-19 diseluruh dunia. Sejak Covid–19 muncul di kehidupan ini  hampir semua Negara didunia merasakan dampak dari Covid-19 tersebut, termasuk Negara – Negara ASEAN. Sehingga Negara ASEAN melakukan kerjasama dengan Negara asia lainnya untuk upaya menanggulangi dampak dari covid -19 ini.


Salah satu perwujudan upaya menanggulangi dampak dari Covid -19 ini, ASEAN Pada April lalu menyelenggarakan pertemuan KTT ASEAN dan KTT Khusus ASEAN Plus Three yang secara virtual yang membahas tentang upaya memerangi pandemi Covid-19 yang digelar pada tanggal 14 April 2020. Pertemuan ini telah didahului pertemuan tingkat Menteri Luar Negeri Negara Anggota ASEAN, 25th Meeting of the ASEAN Coordinating Council, melalui video conference pada pada  9 April yang lalu .


Didalam pertemuan secara virtual  KTT asean ini yang di gelar pada tanggal 14 April 2020 Menlu Retno menyampaikan tujuh poin penting yang menjadi keputusan hasil dari pertemuan tersebut.  Pertama, pentingnya memperkuat kerja sama melawan COVID-19 antara lain saling tukar informasi, best practices, pengembangan research, pengembangan epidemiologi dan lain lain. 


Kedua, pentingnya memberikan perlindungan bagi warga negara ASEAN di tengah masa pandemi COVID-19.
Ketiga, memperkuat komunikasi publik dan pentingnya upaya untuk memerangi stigmatisasi dan diskriminasi. Keempat, komitmen untuk mengambil aksi kolektif dan kebijakan yang terkoordinasi untuk memitigasi dampak ekonomi dan sosial.

Terkait hal ini, para pemimpin ASEAN meminta para Menteri Ekonomi ASEAN untuk mengimplementasikan hasil rapat antar Menko ASEAN yang telah diselenggarakan pada 10 Maret lalu. Selain itu, para menteri ekonomi juga diminta untuk mempersiapkan rencana untuk ditindaklanjuti pada saat masa pemulihan usai pandemi. Dalam konteks sosial ekonomi, para pemimpin ASEAN turut memberikan perhatian khusus pada bidang UMKM dan kelompok rentan lainnya. 


Kelima, pentingnya pendekatan komprehensif yang melibatkan multi-stakeholders dan multi-sectorals. 
Keenam, menugaskan para menteri ekonomi ASEAN untuk memastikan berjalannya supply chain connectivity sehingga perdagangan dapat terus berjalan. 


Ketujuh, mendukung realokasi Trust Fund ASEAN guna menangani Covid-19.  Selanjutnya, Presiden Jokowi akan mengikuti pertemuan lanjutan dalam lingkup ASEAN Plus Three yaitu dengan tambahan tiga negara lain termasuk Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan.


Tidak sampai pertemuan KTT ASEAN  pada bulan april itu saja ,tetapi tindak lanjut upaya untuk menangani Covid-19 ini diwujudkan dalam pertemuan Konsultasi Ke-26 Para Menteri Ekonomi ASEAN Dengan Menteri Perdagangan Dan Industri Jepang melangsungkan pertemukan pada tanggal 22 hingga 29 agustus 2020 yang dilakukan secara virtual. Dalam pertemuan yang diaadakan secara virtual ini menyepakati kerjasama untuk mempercepat digitalisasi aktivitas perdagangan dan perwujudan kebijakan yang inovatif . 


Dalam pertemuan tersebut Presiden Jokowi menyampaikan 4 hal penting dalam menangani Covid-19 tersebut ;
Pertama, harus memutuskan rantai penyebaran virus di masing – masing Negara dan dikawasan ASEAN dengan menyusun sebuah protocol untuk merespon adanya pandemi diperbatasan melalui join contract tracing and outbreak investigation. Karena dengan pengawasan ketat di perbatasan, maka akan memutus rantai penyebaran di kawasan.


“Kedua, mencegah hambatan lalu lintas barang. Disaat kita batasi pergerakan orang, pergerakan barang tidak boleh terhambat, utamanya bahan makanan pokok, obat-obatan dan alat kesahatan “ kata Presiden. Presiden menegaskan, ASEAN harus memiliki pengaturan bersama terkait lalu lintas perdagangan saat pandemi. Tentunya hal tersebut bisa merujukan untuk menghindari melemahnya ekonomi kawasan. 


ketiga adalah terkait kerja sama perlindungan warga ASEAN harus memiliki komitmen melindungi warga ASEAN, termasuk para pekerja migran. Keempat adalah kolaborasi dan kerja sama dengan mitra ASEAN, termasuk ASEAN Plus Three yaitu kerja sama ASEAN dengan Jepang, Korea dan Tiongkok. 

Dalam pertemuan konsultasi ke-26 para menteri ekonomi ASEAN dengan menteri perdagangan dan industri jepang ini juga membahas tentang kerjasama ekonomi Negara-negara asean dalam upaya bangkit dalam pandemic virus corona , dalam pertemuan tersebut para menteri ekonomi ASEAN sepakat untuk menyelesaikan perjanjian kerjasama Regional, comprehensif economic partnership atau RCEP  sebuah penjanjian perdagangan bebas antara asean dan mitranya termasuk Australia, China, Jepang, Korea Selatan dan Selandia Baru.