Perkembangan Covid-19 Hingga Saat ini

Covid 19

Oleh: Muhammad Rafid Gatam (Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bengkulu)

Desember 2019, merupakan awal mula penyebaran virus Covid-19. WHO telah mengumumkan bahwa terdapat wabah pneumonia yang belum diketahui penyebabnya di Wuhan, China, kemudian wabah ini disebut dikenal sebagai Covid-19 (WHO,2020).

Kurang dari dua bulan kemudian, virus ini (secara resmi bernama SARS-CoV-2) telah menyerang lebih dari 100 negara, membunuh lebih dari 3.800 orang, dan menginfeksi lebih dari 111.000 orang.

Beberapa wilayah di belahan dunia lainnya juga dikarantina. Keadaan ekonomi internasional dalam kekacauan. Penerbangan dibatalkan, bahkan telah ada satu maskapai penerbangan yang gulung tikar. Ketakutan telah menyebabkan xenophobia dan berbagai toko telah kehabisan barang-barang kebutuhan pokok, termasuk kertas toilet.

Awalnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memutuskan bahwa wabah ini bukan termasuk kategori darurat kesehatan global (PHEIC).  Namun, situasi berubah begitu cepat dan pada 30 Januari penyakit ini dinyatakan oleh WHO sebagai keadaan darurat kesehatan global. Aubree Gordon, profesor kesehatan masyarakat di University of Michigan, memberikan penjelasan yang jelas tentang apa artinya pernyataan itu.    Dan pada 11 Maret lalu, WHO secara resmi menetapkan pandemi COVID-19. Infeksi COVID-19 dapat menimbulkan gejala ringan, sedang, atau berat. Gejala klinis utama yang muncul yaitu demam (suhu >380C), batuk dan kesulitan bernapas. Selain itu dapat disertai dengan sesak memberat, fatigue, mialgia, gejala gastrointestinal seperti diare dan gejala saluran napas lain. Setengah dari pasien timbul sesak dalam satu minggu. Pada kasus berat, perburukan berlangsung cepat dan progresif. Pada beberapa pasien, gejala yang muncul ringan, bahkan tidak disertai dengan demam.

COVID-19 adalah sebuah penyakit yang masih sangat baru dan para peneliti masih mempelajari tentang penyakit ini. Dari berbagai penelitian, diduga cara penyebaran utama penyakit ini adalah melalui droplet saluran pernapasan dan kontak dekat dengan penderita. Droplet merupakan partikel kecil dari mulut penderita yang dapat mengandung virus penyakit, yang dihasilkan pada saat batuk, bersin, atau berbicara. Droplet dapat melewati sampai jarak tertentu (biasanya 1 meter). Droplet bisa menempel di pakaian atau benda di sekitar penderita pada saat batuk atau bersin. Namun, partikel droplet cukup besar sehingga tidak akan bertahan atau mengendap di udara dalam waktu yang lama. Namun, masyarakat diwajibkan untuk menggunakan masker kain yang menutupi hidung dan mulut untuk mencegah penyebaran droplet.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah atau membantu menghentikan penyebaran coronavirus, antara lain:
1. Tetap tinggal di rumah; bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah di rumah;
2. Cuci tangan dengan sabun dan air minimal 20 detik atau gunakan hand sanitizer berbasis alkohol minimal 60 %;
3. Bersihkan dan disinfeksi permukaan benda yang sering disentuh;
4. Tutupi mulut dan hidung saat batuk atau bersin dengan tisu atau siku bagian dalam;
5. Pakai masker jika Anda harus beraktivitas di luar rumah dan ganti secara berkala;
6. Terapkan pola hidup sehat dengan makanan bergizi dan olahraga.
Sedangkan hal yang tidak boleh dilakukan yaitu:
1. Bepergian ke luar rumah untuk hal yang tidak penting;
2. Berada dekat dengan orang yang sedang sakit, batuk atau bersin;
3. Menyentuh mata, hidung, atau mulut dengan telapak tangan;
4. Menimbun masker, hand sanitizer, atau perlengkapan medis lainnya;

Upaya demi Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia maupun Dunia demi menangani Covid-19 saat ini mulai menemukan titik terang. Seperti telah ditemukannya Vaksin Moderna dan Vaksin Pfizer, yang mana mampu menangkal virus Covid-19 hingga lebih dari angka 90%. Apabila kita lihat dari data yang telah tersedia, Vaksin Moderna lebih ampuh untuk menangkal Virus Covid-19 dengan angka efekti 95%, sedangkan Vaksin Pfizer tercatat mampu menangkal Virus Covid-19 dengan angka efektif 90%. Upaya untuk membuat vaksin Covid-19 demi meminimalisir angka terjangkit nya masyarakat Internasional  akan Covid-19 tersebut. Kedua Vaksin tersebut tidak memiliki efek samping yang berbahaya, sehingga aman untuk di pakai oleh Masyarakat Internasional. Masyarakat Internasional sangat berharap agar Vaksin tersebut dapat didistribusikan ke berbagai Negara, agar kekhawatiran terhadap Covid-19 dapat berkurang dan sangat diharapkan oleh Masyarakat Internasional karena apabila Covid-19 ini telah berhenti penyebarannya, maka Perekonomian Dunia akan kembali normal seperti sebelum Pandemi Covid-19 (BBC,2020)


Referensi:
World Health Organization. (2020, November 12). Coronavirus disease (Covid-19) pandemic. Diambil dari :  https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019. BBC. (2020, November 17) Vaksin Covid-19: Vaksin buatan perusahaan AS Moderna diklaim 95% efektif, apa bedanya dengan vaksin Pfizer?.     Diambil dari https://www.bbc.com/indonesia/dunia-54968333.