Provinsi Bengkulu Paparkan Potensi Pariwisata pada Pertemuan CMGF ke-18

Pertemuan CMGF ke-18

Bengkulutoday.com - Pemerintah provinsi Bengkulu memaparkan potensi wisata dan energi pada Pertemuan Chief Minister and Governors Forum (CMGF) ke-18. Menurut Asisten III Setda Provinsi Bengkulu Gotri Suyanto, potensi yang dimiliki Provinsi Bengkulu perlu untuk diperkenalkan ke kancah internasional. Khususnya kawasan Asean. 

Pada pertemuan yang terdiri dari 3 negara yakni Indonesia, Malaysia dan Thailand ini, terang Gotri, Provinsi Bengkulu mengangkat 2 potensi yakni Pariwisata dan Geothermal. Di mana di sektor pariwisata sedang digalakkan Desa Digital dan Desa Wisata (DEDI DEWI) sebagai salah satu program prioritas Bengkulu.

"Kita punya Desa Wisata dan Desa Digital, juga kita punya kopi Bengkulu bisa berkembang, di samping kita juga punya wisata - wisata lokal, kita punya Benteng Marlborough, Bunga Rafflesia, juga agenda tahunan Tabut hanya karena Pandemi Covid-19 belum bisa digelar lagi, di samping wisata sejarah yang tidak bisa tidak untuk dipromosikan," jelas Gotri Suyanto usai pertemuan CMGF ke-18 yang merupakan rangkaian Pertemuan Tingkat Menteri Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle (IMT-GT) ke-27 tahun 2021 yang digelar virtual, Jumat (30/7/2021).

Masih dengan sektor pariwisata, wisata alam yang dimiliki Provinsi Bengkulu banyak memiliki pilihan yang tersebar di berbagai Kabupaten/Kota, seperti Air Terjun, Pantai atau jika menyukai tantangan dapat melakukan hiking di pegunungan.

"Ke depan jika bisa dikerjasamakan dengan Malaysia, dengan Thailand, mungkin juga dengan 10 Provinsi yang ada di Sumatera, saya kira ini potensi yang luar biasa untuk dikembangkan," tambah Gotri.

Provinsi Bengkulu membuka pintu selebar - lebarnya untuk investor yang tertarik untuk berinvestasi di Provinsi Bengkulu baik di sektor Pariwisata maupun Energi, di mana Provinsi Bengkulu memiliki potensi Geothermal lebih dari 1500 Mega Watt.

”Barang kali kalau ada investor dari Thailand atau dari Malaysia untuk berinvestasi, ya kita pun membuka ruang untuk itu, bagaimana berinvenstasi terkait dengan perizinan dan sebagainya, sehingga potensi - potensi yang ada ini bisa kita kembangkan, endingnya kan untuk kemakmuran masyarakat juga, kalau ada investasi penyerapan tenaga kerja pasti tinggi,” tutup Gotri Suyanto.