Provinsi Bengkulu Terima Kuota BBM Subsidi 2025: Solar Naik, Pertalite Turun

Terminal BBM Pulau Baai Bengkulu.

Bengkulutoday.com - Pemerintah Provinsi Bengkulu telah menerima alokasi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk tahun 2025. Alokasi ini ditetapkan oleh BPH Migas melalui surat keputusan (SK) yang memperhatikan kebutuhan serta usulan dari Pemerintah Provinsi Bengkulu.

Untuk tahun 2025, BBM jenis solar dialokasikan sebanyak 109.188 kiloliter (KL), mengalami kenaikan dari alokasi tahun 2024 sebesar 107.213 KL. Namun, alokasi BBM jenis pertalite justru mengalami penurunan, dari 267.716 KL di tahun 2024 menjadi 253.357 KL di 2025.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Bengkulu mengusulkan alokasi lebih tinggi, yaitu 154.853 KL untuk solar dan 339.746 KL untuk pertalite. Penetapan ini lebih rendah dari yang diharapkan, sehingga menjadi perhatian mengenai kecukupan BBM subsidi di tahun mendatang.

Rincian Alokasi BBM Solar per Kabupaten/Kota di Bengkulu 2025

  • Bengkulu Selatan: 5.765 KL
  • Bengkulu Tengah: 11.442 KL
  • Bengkulu Utara: 17.170 KL
  • Kaur: 7.467 KL
  • Kepahiang: 8.484 KL
  • Kota Bengkulu: 29.763 KL
  • Lebong: 2.739 KL
  • Mukomuko: 13.065 KL
  • Rejang Lebong: 4.831 KL
  • Seluma: 8.480 KL
    Total: 109.188 KL

Rincian Alokasi BBM Pertalite per Kabupaten/Kota di Bengkulu 2025

  • Bengkulu Selatan: 18.456 KL
  • Bengkulu Tengah: 16.444 KL
  • Bengkulu Utara: 34.951 KL
  • Kaur: 12.112 KL
  • Kepahiang: 18.826 KL
  • Kota Bengkulu: 76.593 KL
  • Lebong: 6.747 KL
  • Mukomuko: 20.527 KL
  • Rejang Lebong: 30.181 KL
  • Seluma: 18.520 KL

Total: 253.357 KL

Menurut Asisten II Setda Provinsi Bengkulu, RA Denni, kebutuhan BBM untuk akhir tahun masih mencukupi tanpa perlu alokasi tambahan dari BPH Migas. "Kalau untuk akhir tahun, kuota kita cukup. Kami terus berkoordinasi dengan Pertamina untuk memastikan kelancaran distribusi selama periode Natal dan Tahun Baru," ujarnya.

Meskipun alokasi BBM bersubsidi tahun depan lebih rendah dari usulan, Pemerintah Provinsi Bengkulu tetap optimis kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan pengelolaan distribusi yang baik. 

Selain itu, Ketua Umum Himpunan Pertashop Merah Putih Indonesia (HPMPI), Steven menyayangkan penurunan kuota BBM subsidi untuk rakyat yang artinya Pertashop juga tidak mendapat alokasi. Namun demikian Ia optimis kebutuhannya akan mencukupi selama diperuntukan secara tepat sasaran.

Ia juga meminta agar distribusi BBM dapat diperhatikan sehingga tidak terjadi kelangkaan di tengah masyarakat. "Tidak ada alasan BBM tidak tersedia. Apalagi untuk masyarakat, namun perlu diperhatikan distribusinya" singkat Steven.