Punya Sejarah Kejayaan Industrialisasi, Solo Jadi Tuan Rumah TIIWG G20

Diskusi daring Persiapan Pertemuan Pertama TIIWG G20 di FMB9

Jakarta, Bengkulutoday.com - Kelompok Kerja Perdagangan, Investasi, dan Industri atau Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) akan menyelenggarakan side event perdana sebagai bagian dari rangkaian acara menyambut Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Adapun pilihan jatuh pada kota Solo Sebagai tuan rumah parhelatan tersebut.  
 
Dirjen Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Eko Cahyanto mengatakan, terpilihnya Indonesia sebagai presidensi G20 merupakan kebanggaan bagi semua. menurutnya, Indonesia harus mampu menciptakan impresi bagi para delegasi. 
 
"Jadi pergelaran G20 dalam presidensi kali ini kan merupakan kebanggaan bagi kita semua. Dan tentunya harus ada impresi yang bisa kita sampaikan terhadap para delegasi G20 termasuk tamu VVIP dari organisasi-organisasi Internasional," katanya dalam diskusi daring bertema "Persiapan Pertemuan Pertama Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) G20" yang digelar Forum Merdeka Barat (fmb9), Senin (21/3/2022). 
 
Eko menjelaskan, ada beberapa alasan ihwal terpilihnya Solo sebagai tuan rumah pertemuan TIIWG. Pertama, Solo merupakan sebuah kota yang memiliki sejarah kejayaan yang panjang sejak masa lampau.  

"Kota Solo ini sebenarnya sudah lebih dari seratus tahun yang lalu menjadi pusat industrialisasi di pulau Jawa. Bahkan di sana dahulu, ada pabrik gula yang dibangun oleh Mangkunegoro IV, itu merupakan pabrik gula terbesar di dunia saat itu," bebernya. 
 
Selanjutnya, Eko menjelaskan, pertumbuhan industri kecil dan menengah (IKM) di Solo Raya juga bertumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir. 

"Jadi kalau kita melihat saat ini, di Solo juga menjadi satu wilayah dimana industralisasi cukup masif dibangun. Dan bicara Solo Raya, selama sepuluh tahun terakhir, industrialisasi itu cukup masif. Beberapa industri memilih Solo Raya sebagai home base dari produksi mereka," ungkapnya. 
 
Itulah sebabnya, kata  Eko, Kota Solo sengaja ditampilkan dalam presidensi G20. Sebagai kota yang tidak hanya menampilkan industri baik yang lama maupun yang baru. Tetapi juga satu tempat di mana tradisi terus dijaga. 
 
"Nah Kota Solo bisa kita tampilkan dalam presidensi G20 ini. Karena kota ini mampu menjaga tradisi, warisan budaya. Sehingga impresi dari pada delegasi yang tidak hanya melihat industrialisasi, tapi juga tradisi yang kita jaga," tandasnya. 
 
"Selain itu, berpuluh-puluh tahun kita ini membangun industri, terutama sebagian besar di koridor utara pulau Jawa. Dengan adanya jalan tol trans jawa ini, mengubah peta. Sehingga semakin banyak industri  memilih lokasi di luar dari koridor utara tradisional dari pulau jawa tersebut," tutupnya. (Red)