Raih Zona Integritas, Lapas Perempuan Bengkulu Studi Tiru ke Bali

Lapas perempuan bengkulu

Bali - Dalam upaya memperkuat komitmen terhadap pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIB Bengkulu melaksanakan studi tiru ke Lapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan, di bawah  Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Bali.

Sebelum melaksanakan Studi Tiru ke Lapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan, Kepala Lapas Perempuan Kelas IIB Bengkulu, Gayatri Rachmi Rilowati, bersama Kasi Adm. Kamtib, Kaur Kepegawaian dan Keuangan  serta JFU melaksanakan kunjungan dengan Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Bali, I Putu Murdiana.

Usai melaksanakan kunjungan Lapas Perempuan Kelas IIB Bengkulu langsung menuju ke Lapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan.

Kegiatan studi tiru ini bertujuan untuk mempelajari praktik-praktik terbaik yang telah diterapkan di Lapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan dalam membangun Zona Integritas. Studi tiru ini juga diharapkan dapat memberikan wawasan dan strategi yang dapat diimplementasikan di Lapas Perempuan Kelas IIB Bengkulu untuk mencapai predikat WBK/WBBM.

Kepala Lapas Perempuan Kelas IIB Bengkulu, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah penting dalam memperkuat integritas dan profesionalisme di lingkungan Lapas. "Kami berharap melalui kegiatan studi tiru ini, kami dapat mengadopsi berbagai inovasi dan langkah-langkah strategis yang telah berhasil diterapkan di Lapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan," ujarnya.

Dalam kunjungan tersebut, rombongan dari Lapas Perempuan Kelas IIB Bengkulu diterima dengan baik oleh Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan, Ni Luh Putu Andiyani beserta jajarannya. Dan mendapatkan pemaparan langsung mengenai berbagai program dan kebijakan yang telah diimplementasikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan, transparansi, serta akuntabilitas di Lapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan.

Beberapa aspek yang menjadi fokus dalam studi tiru ini antara lain adalah sistem manajemen pelayanan publik, penggunaan teknologi informasi untuk mendukung transparansi, serta berbagai program rehabilitasi dan reintegrasi yang efektif. Selain itu, diskusi mendalam juga dilakukan terkait upaya pencegahan dan penanganan korupsi di lingkungan Lapas.


Dengan adanya kegiatan ini, Lapas Perempuan Kelas IIB Bengkulu optimis dapat mempercepat proses pembangunan Zona Integritas dan meraih predikat WBK/WBBM, sehingga mampu memberikan pelayanan yang lebih baik dan bebas dari korupsi kepada masyarakat.