Rohidin-Imron, Agusrin Sukatno, Sambil Menunggu yang Lain

Empat figur yang didesas desus sebagai balon gub dan wagub Bengkulu

Dua pasang bakal calon gubernur dan wakil gubernur, yakni Rohidin-Imron dan Agusrin-Sukatno, didesas-desuskan akan maju. Sambil menunggu desas-desus bakal calon lain, kita kupas sejenak seandainya dua pasangan ini benar akan maju di pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu nantinya. 

Rohidin-Imron
Kabar keduanya mulai mencuat, setelah salah satu pengurus DPD Partai Golkar Provinsi Bengkulu Zulkarnain Kaka Jodho mengutarakan bahwa Golkar cenderung mengusung Rohidin dan Imron. Meski diselipi kalimat bersayap, yakni ada kemungkinan Bupati Rejang Lebong Ahmad Hijazi juga bakal menjadi pendamping Rohidin, namun kans kuat lebih pada Imron Rosyadi. Pertimbangannya jelas, menurut Kaka Jodho, pasangan Rohidin dan Imron dianggap representasi politik keterwakilan, Imron dari wilayah utara dan Rohidin dari wilayah Selatan. Selain itu, Imron juga dianggap lebih berpengalaman dan mampu menjadi penyambung semua golongan, dekat dengan semua suku. Secara bobot politik, Imron lebih diperhitungan daripada Hijazi.

Berangkat dari wacana keterwakilan dan bobot politik itu, Rohidin-Imron dianggap berpeluang bakal memenangi pilkada 2020 nanti, sembari menunggul rival politik lainnya. Namun, secara infra dan suprasruktur politik, pasangan ini akan lebih siap dalam berbagai situasi. Harus diakui, pengaruh Rohidin tidak bisa dianggap enteng bagi siapa saja yang ingin menjadi kontestan pilkada gubernur dan wakil gubernur nantinya.

Agusrin-Sukatno
Meski belum menemukan titik terang, namun informasi sudah beredar, kemungkinan Agusrin akan menggandeng tokoh Jawa, Sukatno. Agusrin memang mantan terpidana korupsi, namun aspirasi akar rumput masih menyuarakan kerinduan akan sosoknya. Gaya khas Agusrin dalam menjalin kekerabatan masih membekas bagi sebagian masyarakat Bengkulu. Politik bisa apa saja terjadi, bisa saja tidak memandang status dan identitas, namun orang akan cenderung memilih berdasarkan tingkat kesukaan dan faktor-faktor X lainnya.

Meremehkan Agusrin berarti mengingkari fakta menangnya Sultan menjadi DPD RI terpilih selama dua periode, dengan jumlah suara yang bisa dibilang fantastis. Itu fakta. Sultan dan Agusrin adalah saudara kandung. Itu catatan.

Sedangkan Sukatno, selain dikenal sebagai tokoh Jawa, juga sudah lama menjadi figur incaran dalam beberapa pilkada. Bos media yang sukses membesarkan media Bengkulu Ekspress group ini cemerlang dalam karirnya sebagai 'orang media'. Basis massa Jawa menyebar di Bengkulu Utara, Mukomuko dan Seluma juga Bengkulu Tengah. 

Nah, selain dua pasang bakal calon diatas, ada beberapa nama yang menjadi desas-desus juga, sebut saja Kapolda Bengkulu Supratman, Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan, Bupati Lebong Rosjonsyah, Bando Amin, Dedi Reza Alex Noerdin. Ada juga dari tokoh independen David Suardi. 

Kita tunggu desas-desus selanjutnya.....