Samba Lokan: Potensi Terkubur Kuliner Khas Mukomuko

Yosie Herlianawati

Bengkulutoday.com - Kabupaten Mukomuko merupakan sebuah wilayah yang terlelak di pesisir pantai dan terdapat banyak aliran sungai sehingga menghasilkan berbagai jenis hasil laut, dan air tawar yang berkulitas. Salah satunya adalah kerang  yang dalam bahasa latin dikenal dengan istilah Geloina Erosa. Kerang air tawar ini merupakan salah satu hewan dasar perairan dan memiliki tubuh yang dilindungi oleh dua cangkang setangkup. Kerang ini  dalam bahasa mukomuko disebut dengan Lokan.

Potensi Lokan yang melimpah menjadi anugerah tersendiri bagi masyarakat mukomuko sebagai salah satu mata pencarian. Lokan sendiri mengandung banyak sekali zat-zat baik yang diperlukan oleh tubuh kita seperti zat besi, protein, lemak dan fosfor.

Lokan yang dihasilkan dari perairan mukomuko mempunyai ukuran yang jauh lebih besar dan lebih bersih dari lokan yang dihasilkan oleh daerah lain. Sehingga daging lokan yang dihasilkan juga lebih kenyal dan segar. Potensi lokan yang melimpah menjadi salah satu olahan makanan khas yang kemudian dikenal dengan istilah Samba Lokan.

Samba lokan sendiri adalah olahan Lokan yang kemudian dimasak dengan rempah-rempah seperti kunyit, cabe rawit, jahe, lengkuas, santan dan bumbu lainnya. Rasa samba lokan itu tetap sama karena cara pengolahan dan memasak kuliner warisan turun-temurun tersebut tidak berubah dari dulu hingga sekarang menggunakan cara tradisional, yakni dimasak menggunakan kayu bakar sehingga mempunyai aroma yang unik.

Kandungan gizi yang terkandung pada lokan dan juga manfaat dari rempah-rempah yang beragam membuat samba lokan terasa begitu istimewa. Dalam acara penting seperti jamuan makan, samba lokan menjadi salah satu menu wajib yang harus di sajikan. Samba lokan sendiri sudah dipasarkan secara luas dan digemari oleh masyarakat sampai keluar Provinsi Bengkulu.

Ada banyak sekali usaha rumahan yang memperjual belikan samba lokan ini. Salah satu usaha rumahan yang memproduksi samba lokan adalah Oswary Food yang beralamat di Keluarahan Ujung Padang, Kecamatan Kota Mukomuko, Kabupaten Mukomuko. Dari sinilah lokan mentah yang sudah di rendam dengan air semalaman agar sisa pasir yang ikut menempel didalam kerang keluar dengan sendirinya kemudian diolah menggunakan rempah rempah sampai menjadi makanan yang siap di distribusikan. kemudian dikemas dengan menarik dan kemudian dipasarkan hingga keluar Provinsi Bengkulu.

Salah satu provinsi yang menjadi pasar samba lokan adalah Jakarta, Palu, Lampung, Surabaya, Padang dan berbagai provinsi lain. Samba lokan sendiri dapat bertahan selama 10 hari diluar kulkas. Harga sambal lokan sejak dua tahun terakhir ini adalah Rp140.000,00,- per kilogram, atau mengalami kenaikan Rp20.000,00,- per kg. Namun jika dalam suasana menjelang lebaran harganya akan naik sesuai dengan permintaan dan ketersediaan lokan di pasaran, tak heran jika harganya dapat menyentuh angka Rp 160.000,00,- perkilogram.

Selain karena lokan termasuk kerang yang sulit didapatkan jika musim hujan karena perairan yang menjadi tempat nelayan mengambil lokan menjadi lebih dalam dari pada hari biasanya. Dalam pemasarannya sendiri samba lokan dapat dikemas dalam plastik khusus makanan atau dalam bentuk kaleng yang sudah di sterilkan sehingga lebih tahan lama diluar kulkas.

Namun sayangnya, samba lokan masih menjadi produk unggulan khas daerah yang kurang diperhatikan oleh pemerintah daerah setempat, Olahan samba lokan sendiri sudah mempunyai pasar yang cukup luas dan sangat berpotensi sebagai produk unggulan Kabupaten Mukomuko tidak di daftarkan ke direktorat jenderal KI. Banyak keuntungan jika samba lokan di daftarkan menjadi potensi indkasi geologis khas Mukomuko yang kemudian membawa nama samba lokan akan semakin di kenal.

Tak hanya itu, sektor industri makanan khas daerah akan mengangkat  reputasi  suatu kawasan Indikasi Geografis itu sendiri. Selain itu indikasi geografis juga dapat melestarikan keindahan alam Kapuang Sakti Rantau Batuah , pengetahuan tradisional mengenai Budaya, adat dan suku Mukomuko.  Hal ini tentunya akan berdampak pada pengembangan agrowisata dan pariwisata Mukomuko. 

Selanjutnya upaya pendafataran potensi indikasi geografis samba lokan ke direktorat jendral kekayaan intelektual  oleh pemerintah setempat akan sangat berpengaruh terhadap daya jual samba lokan, dan meningkatkan usaha rumahan masyarakat Mukomuko menjadi semakin sejahtera.

Keutungan lainnya adalah menghindari potensi olahan samba lokan ini didaftarkan oleh pihak lain dengan kualitas yang berbeda sehingga produk yang di hasilkan pun tidak sebaik yang dihasilkan di Mukomuko, hal itu lantas merugikan masyarakat Mukomuko sendiri.

***

Yosie Herlianawati, Mahasiswa Fakultas Hukum UNIB