Sektor Dominan Ekonomi Bengkulu Selatan di Masa Pandemi Covid-19

Helmiyansyah SE MM, ASN BPS Kabupaten Bengkulu Selatan

Oleh: Helmiyansyah SE MM, ASN BPS Kabupaten Bengkulu Selatan

Bengkulutoday.com - Bengkulu Selatan merupakan salah satu kabupaten yang berada di sebelah selatan provinsi Bengkulu. Kabupaten Bengkulu Selatan terdiri dari 11 kecamatan, dengan luas wilayah keseluruhan 1.186,10 km2. Wilayah kabupaten Bengkulu Selatan bagian utara berbatasan dengan Kabupaten Seluma, bagian timur berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan, bagian selatan berbatasan dengan Kabupaten Kaur, dan bagian barat berbatasan dengan Samudera Hindia.
Untuk mengetahui gambaran aktivitas ekonomi makro suatu wilayah, maka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menjadi salah satu indikator yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik setiap tahun. Nilai Produk Domestik Regional Bruto (BPDR) Kabupaten Bengkulu Selatan pada tahun 2020 adalah sebesar Rp 5.823,7 miliar (atas dasar harga berlaku). Kontribusi PDRB Kabupaten Bengkulu Selatan terhadap total PDRB Provinsi Bengkulu sekitar 7,9 persen. Besaran kue PDRB ini menempatkan Bengkulu Selatan pada peringkat ke empat penyumbang ekonomi provinsi Bengkulu dari 10 kabupaten/kota yang ada di provinsi Bengkulu.

Kondisi pandemi covid-19 telah membuat perekonomian di berbagai negara di dunia mengalami perlambatan ataupun penurunan (kontraksi) laju pertumbuhan. Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) maupun Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menyebabkan berbagai aktivitas masyarakat terhenti. Tentu hal ini juga berdampak (pada) tersendatnya aktivitas ekonomi yang membuat pertumbuhan ekonomi menjadi negatif. 

Laju pertumbuhan ekonomi ini dapat dilihat dengan membandingkan nilai PDRB atas dasar harga konstan tahun sekarang dengan tahun sebelumnya. Nilai PDRB atas dasar harga konstan Kabupaten Bengkulu Selatan tahun 2020 adalah sebesar Rp 3.624,6 miliar. Sedangkan nilai PDRB atas dasar harga konstan Kabupaten Bengkulu Selatan tahun 2019 adalah sebesar Rp 3.615 miliar. Dari angka ini dapat diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi Bengkulu Selatan adalah sebesar 0,26 persen. Laju pertumbuhan ekonomi ini jauh menurun bila dibanding dengan laju pertumbuhan ekonomi Bengkulu Selatan tahun 2019, yaitu sebesar 4,97 persen.

Meskipun demikian, ekonomi Bengkulu Selatan masih lebih baik bila di bandingkan dengan 9 kabupaten/kota lainnya di provinsi Bengkulu. Karena 0,26 persen adalah angka pertumbuhan tertinggi di provinsi Bengkulu. Sedangkan laju pertumbuhan ekonomi provinsi Bengkulu sendiri terkontraksi menjadi minus 0,02 persen.  

Lalu sektor apa saja yang menjadi penyumbang terbesar PDRB Kabupaten Bengkulu Selatan di masa pendemi ? Dari 17 lapangan usaha yang terdapat pada PDRB Bengkulu Selatan di ketahui lapangan usaha (Sektor) Pertanian merupakan kontributor terbesar ekonomi Bengkulu selatan, yaitu 32,83 persen. 

Posisi kedua sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor  menyumbang sebesar 16,33 persen. Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib menempati posisi ketiga sebagai penyumbang ekonomi Bengkulu Selatan sebesar 11,33 persen. Posisi keempat penyumbang ekonomi Bengkulu Selatan sebesar 6,09 persen adalah sektor Transportasi dan Pergudangan. Urutan ke lima ekonomi Bengkulu Selatan di sumbang oleh sektor Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 5,73 persen.

Dari kelima sektor tersebut, dapat diketahui struktur ekonomi Bengkulu Selatan. Karena total sumbangan kelima sektor terhadap ekonomi Bengkulu Selatan mencapai 72 persen dari total PDRB Bengkulu Selatan. 

Walaupun menjadi penyumbang terbesar terhadap PDRB Bengkulu Selatan, selama masa Pandemi sektor Pertanian hanya mengalami pertumbuhan sangat tipis, yaitu 0,32 persen.  Laju pertumbuhan ini sangat berpengaruh terhadap total laju pertumbuhan PDRB Bengkulu Selatan. Rendahnya pertumbuhan sektor pertanian ini di sebabkan oleh turunnya hasil produksi beberapa komoditas pertanian kabupaten Bengkulu selatan selama tahun 2020.  

Berikutnya sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebagai penyumbang terbesar kedua terhadap PDRB Bengkulu Selatan merupakan sektor yang sangat terdampak oleh Pandemi Covid-19. Pada tahun 2020 tercatat laju pertumbuhan sektor Perdagangan mengalami kontraksi sebesar minus 3,77 persen jika di badingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya. Selama masa pandemi Covid-19 aktivitas perdagangan terganggu. 

Aktivitas distribusi barang yang terhambat dan turunnya daya beli di kabupaten Bengkulu Selatan menjadi penyebab turunnya sektor ini. Sektor perdagangan merupakan sektor yang potensial untuk ditingkatkan oleh pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan. Karena sektor perdagangan merupakan salah satu potensi tumpuan ekonomi Bengkulu Selatan kedepan.

Pemerintahan sebagai sektor ketiga kontributor terbesar PDRB Bengkulu Selatan mengalami dampak besar dari adanya Pandemi Covid-19. Selama tahun 2020 pertumbuhan sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib terkontraksi menjadi minus 0,75 persen. Pandemi Covid-19 menyebabkan program pemerintah tidak dapat berjalan sesuai dengan perencanaan sebelumnya. Anggaran pemerintah kabupaten Bengkulu Selatan mengalami pemangkasan atau refocusing yang di arahkan untuk mengatasi Pandemi Covid-19. 

Sektor ke empat kontributor terbesar PDRB di Bengkulu Selatan yaitu transportasi dan Pergudangan. Pada tahun 2020 yang lalu (sektor ini) mengalami laju pertumbuhan sebesar 1,86 persen. Posisi Bengkulu Selatan sebagai jalur lintas barat yang menghubungkan provinsi Lampung, Bengkulu dan Sumatera Selatan memberikan dampak positif bagi perkembangan transportasi darat.

Namun adanya pembatasan bepergian oleh pemerintah saat musim liburan selama masa pandemi Covid-19 maupun turunnya permintaan terhadap barang dan jasa menyebabkan sektor ini ikut mengalami perlambatan. Berikutnya Jasa keuangan dan asuransi merupakan sektor ke lima kontributor terbesar dari 17 sektor lapangan usaha penyumbang PDRB Bengkulu Selatan. Pada tahun 2020 sektor ini mengalami laju pertumbuhan sebesar 11 persen, tertinggi dari seluruh lapangan usaha pada PDRB Bengkulu Selatan.

Tingginya pertumbuhan sektor ini didorong oleh upaya program Penyelamatan Ekonomi Nasional (PEN) oleh pemerintah. Program PEN bertujuan untuk melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan ekonomi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. Penyaluran dana PEN kepada masyarakat, meningkatkan pelayanan perbankan.

Dari uraian diatas, dapat diketahui gambaran umum ekonomi Bengkulu Selatan selama masa pandemi ini. Melambatnya laju pertumbuhan ekonomi Bengkulu Selatan menjadi 0,26 persen berpengaruh terhadap menurunnya kesejahteraan. Kita berharap perekonomian Bengkulu Selatan agar bertahan, bangkit untuk tumbuh kembali seperti semula.

Namun hal ini hanya dapat terjadi jika Pandemi covid-19 segera berakhir. Kuncinya adalah kerjasama seluruh elemen masyarakat Bengkulu Selatan, untuk selalu menta’ati protokol kesehatan. Mengenakan masker, menjaga jarak (tidak berkerumunan), selalu mencuci tangan,  serta mengikuti vaksinasi.