Bengkulutoday.com – Di tengah maraknya penjualan kompor gas baru di pasaran, tetap bertahan dan menjadi andalan masyarakat Bengkel yang sederhana ini melayani berbagai perbaikan, mulai dari penggantian spare part, pembersihan, hingga perbaikan kebocoran gas.
Pemilik bengkel, Mulyadi (48), mengatakan usaha yang digelutinya sudah berjalan lebih dari 15 tahun. Menurutnya, banyak pelanggan yang memilih memperbaiki kompor lama dibanding membeli baru karena alasan ekonomi.
"Kalau rusak ringan, perbaikan jauh lebih murah daripada beli baru. Biasanya biaya servis mulai dari Rp30 ribu, tergantung kerusakan," jelasnya.
Sementara itu, salah seorang pelanggan, Siti Aminah (37), mengaku sudah beberapa kali memperbaiki kompor di bengkel tersebut. Ia menilai pelayanan cepat dan harga terjangkau menjadi alasan utama ia kembali.
"Kalau servis di sini, sehari langsung selesai. Harganya juga pas di kantong, dan hasilnya awet," tuturnya.
Tumpukan kompor bekas perbaikan yang siap diperbaiki maupun sudah selesai dikerjakan. Suasana bengkel yang sederhana tidak mengurangi minat pelanggan, bahkan di jam-jam tertentu antrean bisa memanjang.
Usaha seperti ini diharapkan terus mendapat dukungan, karena selain membantu masyarakat menghemat pengeluaran, juga berkontribusi pada pengurangan limbah elektronik rumah tangga.
